Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Suku bunga deposito perbankan terus menurun. Hal ini terjadi karena perbankan dinilai sedang memasuki kondisi likuiditas yang longgar.
Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti menjelaskan, tren masyarakat ke depannya dalam menyimpan uang diprediksi bisa bergeser ke instrumen investasi lain.
"Bisa aja masyarakat tidak memasukkan uang lagi ke deposito. Sebenarnya itu wajar, kalau melihat bunga deposito yang terus turun dan makin rendah," kata Destry usai acara UOB Indonesia's Economic Outlook 2018, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/11).
Dia mengatakan, masyarakat umumnya akan mencari alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan dan risikonya tidak terlalu tinggi. Menurut dia, investasi alternatif tersebut bisa dilakukan dengan membeli instrumen yang lebih pasti seperti emas hingga properti.
"Masyarakat lama lama akan cari alternatif investasi lain kalau bunga depositonya paling tinggi 4%. Misalnya emas, tapi sekarang sudah mulai terlihat geliat ekonomi bisa masuk ke properti," imbuh dia.
Dari data uang beredar Bank Indonesia (BI) secara rata-rata untuk bunga deposito jangka waktu 1 bulan per September 2017 berada di level 6,09% dari bulan Agustus 2017 6,3%. Kemudian untuk jangka waktu 3 bulan bunga deposito tercatat 6,46% lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 6,54%.
Lalu untuk bunga deposito jangka waktu 6 bulan tercatat 6,8% menurun dibandingkan periode bulan sebelumnya 6,86%. Sedangkan untuk bunga deposito jangka waktu 12 bulan 6,99% dibandingkan periode bulan sebelumnya 7,06%. Terakhir untuk bunga deposito jangka waktu 24 bulan tercatat 6,91% menurun dibandingkan bulan sebelumnya 6,94%. (dtf)