Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - New York. Seorang kandidat Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Roy Moore, tengah menjadi pemberitaan karena dituduh melakukan kekerasan seksual semasa muda. Kekerasan seksual ini terjadi saat para korban masih berusia remaja dan Moore masih menjadi asisten jaksa di Alabama.
Moore (70) yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Agung negara bagian Alabama ini, tengah mencalonkan diri untuk menjadi anggota Senat AS untuk Alabama yang pemilihannya akan digelar 12 Desember. Saingan kuatnya adalah pengacara Doug Jones yang maju mewakili Partai Demokrat.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (14/11/2017), seorang wanita bernama Beverly Young Nelson (55) mengklaim dirinya pernah menjadi korban kekerasan seksual oleh Moore pada Januari 1978, saat masih berusia 16 tahun. Saat itu Nelson bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan Moore menjadi jaksa sebuah distrik di Alabama.
"Saya ketakutan. Dia juga berusaha melepas kemeja saja. Saya pikir dia akan memperkosa saya. Saya bergerak dan melawan dan memohonnya untuk berhenti," ucap Nelson saat memberikan keterangan pers di New York, sembari meneteskan air mata. Nelson menyebut dirinya dibawa ke tempat gelap di belakang restoran, setelah Moore menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.
"Akhirnya dia menyerah dan melihat saya dan berkata, 'Kamu cuma anak-anak', dan dia berkata lagi, 'Saya seorang jaksa distrik Etowah. Jika kamu memberitahu ini kepada siapa saja, tidak akan ada yang percaya padamu'. Dia akhirnya membiarkan saya membuka pintu mobil dan saya antara terjatuh keluar atau dia mendorong saya keluar," imbuhnya.
Tuduhan kekerasan seksual terhadap Moore mencuat setelah pekan lalu, media ternama AS The Washington Post mempublikasikan pengakuan empat wanita yang menuduh Moore melakukan kekerasan seksual terhadap mereka saat mereka masih remaja. Salah satu wanita yang bernama Leigh Corfman, menyebut dirinya menjadi korban saat masih berusia 14 tahun dan Moore masih menjadi asisten jaksa di usia 30-an tahun.
Corfman mengakui saat itu dirinya diajak ke rumah Moore dan terlibat aktivitas seksual dengannya di sana. Dia bertemu dengan Moore di sebuah pengadilan tahun 1979, saat dirinya sedang menunggu ibundanya menghadiri sidang hak asuh anak. Corfman yang duduk sendirian di bangku di luar ruang sidang, ditemui oleh Moore yang kemudian meminta nomor teleponnya.
Tiga wanita lainnya menuding Moore mendekati mereka saat mereka masih berusia antara 16-18 tahun. Namun ketiga wanita itu tidak mengakui adanya aktivitas seksual dengan Moore. Moore telah membantah seluruh tudingan itu, dengan menyebutnya sebagai tudingan yang direkayasa dan sebagai 'serangan politik'.
Nelson mengakui akhirnya berani bersuara ke publik setelah mengetahui pengakuan empat wanita lainnya yang dipublikasikan The Washington Post. Nelson membantah pengakuannya didasari motif politik, bahkan dia menyebut dirinya selalu memilih capres Republik dalam tiga pilpres terakhir.
"Suami saya dan saya mendukung Donald Trump menjadi presiden. Ini tidak ada kaitannya dengan Republik atau Demokrat. Moore menyerang saya ketika saya masih anak-anak. Saya tidak pantas mengalami serangan seksual ini. Saya takut dengan posisi dan kekuatannya," ujarnya.
Akibat tudingan ini, Moore menghadapi tuntutan mundur dari pencalonannya sebagai Senator AS. Senator Republik ternama, Mitch McConnell, mengatakan dirinya mempercayai keterangan para korban dan mendesak Moore untuk segera mundur dari pencalonannya. (dtc)