Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Penyidik KPK menggali keterangan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai Golkar Zulhendri Hasan terkait percakapannya dengan Farhat Abbas. Ada beberapa hal yang coba ditelusuri penyidik KPK.
"Betul, dikonfirmasi (soal percakapan dengan Farhat Abbas)," kata Zulhendri usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017).
Kehadiran Zulhendri sebenarnya sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait perintangan proses hukum kasus e-KTP. Namun perihal Farhat itu juga menurutnya juga ditanyakan.
Zulhendri mengaku percakapan dengan Farhat terjadi beberapa hari setelah dia mengikuti Rapimnas Golkar II di Balikpapan. Menurutnya, saat itu Farhat yang menghubunginya lebih dulu.
Saat Rapimnas itu, Setya Novanto menyatakan bersih dan tidak terlibat kasus korupsi e-KTP. Menurut Zulhendri, Farhat menghubunginya terkait pernyataan Novanto tersebut.
"Dalam percakapan itu, beliau (Novanto) aman berdasarkan pidato politik beliau pada saat rapimnas tadi. Lalu adanya konstruksi pencabutan BAP (berita acara pemeriksaan) itu saya justru tahu dari saudara Farhat. Lalu saya berpandangan kalau dicabut itu BAP itu tidak akan mempengaruhi posisi (keterlibatan) Pak Novanto (dalam kasus e-KTP)," kata Zulhendri.
Zulhendri membantah bila dialah yang menyebut Rudy Alfonso sebagai pihak yang mengatur pencabutan berita acara pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani. Menurut Zulhendri, justru Farhat yang menyampaikan itu kepadanya.
"Saya tidak pernah berbicara seperti itu. Itu adalah pernyataan saudara Farhat ke saya diputar balik seolah-olah saya yang bicara. Saya tidak pernah menyatakan seperti itu," kata Zulhendri.
Dalam persidangan Miryam pada Senin (4/9), nama Zulhendri sempat disebutkan oleh Farhat yang saat itu hadir sebagai saksi. Farhat mengaku pernah berkomunikasi dengan Zulhendri terkait posisi Novanto dalam kasus proyek pengadaan e-KTP.
"Menurut Zulhendri, Rudy Alfonso sering berikan arahan kepada pihak yang berperkara dan buat cabut BAP tidak akan berdampak kepada mereka. Anda tahu dari mana? Pengalaman Anda menyaksikan dia (Rudy Alfonso)?" tanya hakim kepada Farhat saat itu.
"Itu jadi rahasia umum, kalau dilihat dari sejarahnya. Cerita dari pengalaman teman, pikiran saya masuk di akal. Terakhir waktu ketemu Anton Taufik, Anton mengaku asistennya Rudy Alfonso," jawab Farhat. (dtc)