Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Target penerimaan pajak yang dipasang dalam APBN-P 2017 dipandang sulit tercapai mengingat waktunya yang tersisa hanya satu setengah bulan sampai tutup buku.
Pengamat ekonomi Faisal Basri memproyeksikan hingga akhir tahun penerimaan pajak cuma mencapai 87% dari target di APBN-P 2017.
"Penerimaan pajak sepanjang 2017 akan mencapai sekitar Rp 1.119 triliun atau 87% dari target APBN-P 2017," kata Faisal seperti dikutip dalam situs resminya, Rabu (15/11).
Hingga Oktober 2017, penerimaan pajak baru mencapai 66,85% atau Rp 858,047 triliun dari target APBN-P 2017 yang sebesar Rp 1.283,6 triliun. Jika dihitung penerimaan pajak masih kurang 33,15% atau setara dengan Rp 425,56 triliun dari target tersebut.
"Jadi dalam waktu singkat, sekitar 7 minggu harus terkumpul tambahan penerimaan pajak," jelas dia.
Dia mengungkapkan, bahwa penerimaan pajak pada November dan Desember masing-masing naik sebesar 15% (YoY), maka ada penerimaan di bulan ini sekitar Rp 103 triliun dan bulan depan sekitar Rp 158 triliun, sehingga sampai akhir tahun ada tambahan sekitar Rp 261 triliun.
Dengan tambahan tersebut, maka terdapat kekurangan penerimaan atau shortfall sekitar Rp 165 triliun dari target Rp 1.283,6 triliun.
"Berarti terjadi shortfall penerimaan sebesar Rp 165 triliun," tukas dia.(dtf)