Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei korupsi, religiusitas dan intoleransi dari sudut pandang warga pada September 2017. Mayoritas warga menilai, pemerintah serius melawan korupsi.
Direktur LSI Kuskridho Ambardi menyatakan mayoritas warga 54% merasa tingkat korupsi di negara Indonesia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Namun pada tahun 2016, mayoritas warga merasa tingkat korupsi meningkat 70%.
Sedangkan, ketika warga dimintai pertanyaan pemerintah serius melawan korupsi. Mayoritas warga 67,3% menilai pemerintah serius atau sangat serius melawan korupsi. Pada tahun 2016, jumlah yang menilai pemerintah serius atau sangat serius melawan korupsi hampir sama atau sedikit menurun 69%.
"Terdapat pandangan yang berbeda antara penilaian masyarakat tentang fenomena korupsi dan kebijakan pemerintah terhadap korupsi. Di satu sisi, mayoritas masyarakat menganggap praktek korupsi di negeri ini semakin meningkat tapi di sisi lain mereka juga mengapresiasi dalam pemberantasan korupsi," kata Kuskridho saat memaparkan survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Selain itu, Kuskridho menyatakan sebanyak 30,4% berpendapat pemberian uang/hadiah untuk memperlancar urusan ketika berhubungan dengan instansi pemerintah merupakan hal yang wajar. Sikap pemakluman masyarakat terhadap tindakan kolusi 35,2%.
Survei digelar tanggal 16 - 22 Agustus 2017 dengan jumlah sampel 1.540 responden dari seluruh Indonesia. Populasi survei adalah yang memiliki hak pilih atau berusia 17 tahun. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,6 % pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (dtc)