Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pekalongan. Tohani (53) tewas dalam kecelakaan kapal terbalik di Selat Makassar, Minggu (12/11). Keluarganya di Pekalongan kini menunggu kedatangan jenazah Tohani di rumah duka.
"Saya dapat kabar dari nahkodanya sendiri (Selasa 14/11), kalau kapal mengaami kecelakaan. Jam enam pagi ditemukan dalam kondisi meninggal," ujar adik Tohani, Lawi (50).
Hal ini disampaikan Lawi kepada detikcom di rumahnya, RT 07 RW 3, Kecamatan Wonokerto, Pekalongan, Rabu (15/11/2017).
Lawi mengaku keluarga telah ikhlas. Dia bercerita, Tohani baru pertama kalinya melaut dengan KM Makmur Rejeki. Sebelumnya Tohani yang sudah menjadi nelayan sejak remaja ini ikut kapal lainnya.
"Ikut kapal itu baru pertama ini. Berangkat seminggu yang lalu. biasanya dia (Tohani) ikut kapal ikan lainnya, dan pulangnya biasanya tiga bulan sampai empat bulan (kemudian)," jelasnya.
Lawi menjelaskan bahwa jenazah kakaknya saat ini dalam perjalanan ke Pekalongan bersama korban selamat lainnya.
"Ya diperkirakan kalau tidak Kamis ya Jumat sampai sini (Pekalongan)," lanjut Lawi.
Kakaknya meninggalkan empat anak dan lima orang cucu. Keluarga Tohani merupakan keluarga nelayan. Lawi mengungkapkan anak pertama Tohani yakni Prajoyo (32) dua tahun lalu hilang di Samudra Hindia hingga kini jasadnya belum ditemukan.
Sedangkan anak kedua, ketiga dan keempat, telah diberi kabar duka tersebut. Ketiganya mendapat kabar duka ini saat sedang melaut. Diperkirakan mereka akan tiba di rumah duka dua atau tiga hari lagi.
"Mereka masih melaut dan sudah diberi kabar, masih perjalanan pulang. Kebetulan anak kelimanya belum berangkat melaut," jelasnya.
Petugas kepolisian sektor Wiradesa hari ini mendatangi keluarga para korban terbaliknya KM Makmur Rejeki.
Kapolsek Wiradesa, AKP Yoris Prabowo, pada detikcom menyebutkan ada sekitar 10 warga di Kabupaten Pekalongan yang menjadi korban kapal tenggelam. Satu orang meninggal yakni Tihani dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian. Semuanya warga di Kecamatan Wiradesa, Wonokerto dan Talun, Pekalongan.
"Kita lakukan pengecekan dan pendataan, dan kita sempatkan juga melakukan doa bersama agar korban yang belum ditemukan, segera ditemukan dalam kondisi sehat," jelasnya. (dtc)