Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Honolulu. Seorang pembunuh yang mendekam di sebuah rumah sakit jiwa di Hawaii, Amerika Serikat berhasil kabur dengan naik pesawat sewaan dan terbang ke California. Bagaimana bisa?
Insiden kaburnya pembunuh bernama Randall Saito (59) ini membuat geram Gubernur Hawaii, David Y Ige. Terlebih pihak rumah sakit jiwa baru melapor pada pihak berwenang sekitar 10 jam sejak Saito kabur pada Minggu (12/11) waktu setempat.
Seperti dilansir CNN, Kamis (16/11), sedikitnya tujuh staf Hawaii State Hospital dinonaktifkan tanpa menerima gaji untuk 30 hari ke depan, sebagai dampak dari kelalaian ini. Diperkirakan lebih banyak staf lainnya yang akan dinonaktifkan karena penyelidikan internal masih berlanjut.
Ditegaskan Gubernur Ige, untuk sementara tidak ada pasien yang boleh meninggalkan fasilitas tersebut dan tidak diperbolehkan ada pengunjung sama sekali. Pagar keamanan juga ditambahkan di fasilitas kejiwaan itu. Kemudian pemeriksaan mendadak dilakukan terhadap 400 pasien di rumah sakit jiwa itu.
"Hal ini seharusnya tidak pernah terjadi. Insiden ini merupakan dampak dari kegagalan sistem yang besar (dalam prosedur keamanan rumah sakit jiwa)," tegas Gubernur Ige dalam pernyataannya. Seluruh prosedur dan protokol keamanan di rumah sakit jiwa itu saat ini dalam pengkajian.
Saito sendiri telah berhasil ditangkap kembali pada Rabu (15/11) pagi waktu setempat. Dia ditangkap di Stockton, California oleh Wakil Sheriff San Joaquin County. Penangkapan kembali Saito dilakukan dengan bantuan dari sopir taksi lokal yang melihat Saito.
Dituturkan Kepolisian Honolulu, pada Minggu (12/11), Saito pergi ke taman rumah sakit, kemudian naik taksi ke Bandara Honolulu, menyewa pesawat ke Maui dan melanjutkan penerbangan ke San Jose, California. Tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana Saito bisa menyewa pesawat dan membayar tiket pesawat ke California, juga soal dugaan pihak-pihak yang membantunya.
Saito dirawat di rumah sakit jiwa selama 38 tahun atau sejak tahun 1979, saat dia didakwa atas pembunuhan seorang wanita bernama Sandra Yamashiro. Dalam sidang tahun 1981, Saito dinyatakan tidak bersalah dengan alasan kejiwaan. Dia juga didiagnosis dengan sadisme seksual dan nekrofilia.
Pengadilan memerintahkan Saito yang dinyatakan tidak waras ini 'ditahan' di Hawaii State Hospital di Oahu. Selama puluhan tahun dirawat di sana, Saito sempat mengajukan permohonan untuk dipulangkan, namun selalu ditolak.
Kini setelah ditangkap kembali, Saito dijerat dakwaan pidana melarikan diri dari penahanan. Saito ditahan dengan jaminan ditetapkan cukup tinggi, yakni US$ 500 ribu. Dia akan segera diserahkan kepada otoritas Hawaii untuk diadili.
Jaksa Agung Hawaii, Doug Chin, menegaskan dirinya akan berupaya membuktikan bahwa rencana kaburnya Saito telah direncanakan dan dilaksanakan secara matang dan terorganisir. Jaksa Chin juga akan mengajukan permohonan agar Saito ditahan di penjara sungguhan. "Argumen kami dalam kasus ini adalah dia (Saito-red) tidak menderita gangguan kejiwaan apapun," tegasnya. (dtc)