Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Praveen Jordan/Debby Susanto langsung kandas di babak pertama China Terbuka Super Series Premier 2017. Pelatih pelatnas ganda campuran, Richard Mainaky, memberikan peringatan.
Praveen/Debby mendapat hasil yang jauh dari harapan. Tampil sebagai unggulan pertama, Praveen/Debby, ditumbangkan Zhang Nan/Liu Xuanxuan (China) 18-21, 18-21 di babak pertama.
Padahal, lawan adalah pasangan baru. Zhang Nan memang pemain berpengalaman, tapi Xuanxuan adalah pemain yang baru saja dipromosikan usai tampil di Kejuaraan Dunia Junior.
Dari pengamatan Richard, Praveen terlalu banyak membuat kesalahan sendiri dalam laga itu. Dia menginstruksikan agar Praveen bisa mampu mereduksi kesalahan serupa.
"Iya jika dari laporan Vita Marissa (asisten pelatih) memang ada sedikit salah pola mainnya Praveen/Debby. Tetapi, pada set kedua sudah dintruksikan untuk ubah pola main, dan tepat mereka selalu unggul dalam pengumpulan poin," kata Richard kepada detikSport, Kamis (16/11/2017).
"Tapi, ya biasa pada poin-poin kritis kebiasaan Praveen kambuh dengan berbuat error pada angka-angka penentuan 2 kali bola tanggung nyangkut dan out," dia menambahkan.
Usai hasil negatif di China Terbuka, Praveen memiliki dua turnamen tersisa tahun ini; Hong Kong Terbuka dan Super Series Final Masters di Dubai. Tak hanya untuk sekadar mencari poin, tapi dua turnamen itu menjadi tiket Praveen untuk mengisi skuat Indonesia ke Asian Games 2018.
"Untuk Dubai mereka memang harus main karena itu hasil mereka kumpulkan poin. Tapi, hasil dari Hong Kong dan Dubai ini adalah waktu yang pas untuk jadikan bahan evaluasi mereka terutama Praveen," dia menjelaskan.
"Iyaa semoga hasil di Hong Kong, Praveen bisa menunjukkan perfoma yang terbaiknya. Karena hasil di sana akan saya jadikan bahan juga untuk kepastian nominasi Asian Games nanti, khususnya Praveen," Richard berharap. (dtc)