Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Cilegon. Polisi gadungan bikin ulah di Kota Cilegon, Banten. Modus mengaku sebagai polisi menjadi senjata utama untuk menggasak motor target operasi.
Berdasarkan laporan ke Polres Cilegon, sudah 15 kali polisi gadungan tersebut beraksi. Korbannya rata-rata usia remaja.
Salah satunya pmenyasar anak-anak remaja di kawasan Krakatau Posco pada Kamis, 16 November dini hari. Polisi gadungan kemudian meminta calon korban untuk menunjukkan STNK dan HP.
Salah seorang korban polisi gadungan, Rafi Wizurai (20) mengaku, dirinya saat itu tengah bermain di kawasan Krakatau Posco kemudian dihampiri oleh 3 orang yang mengaku polisi dari Polres Cilegon.
"Pas lagi main di Posco lagi foto tiba-tiba 3 orang nyamperin nanyain STNK, meriksa HP. Di TKP HP-nya dicek, diminta nggak boleh, suruh ngambil STNK dimintain uang sama ngancem. Kan suruh ngikutin, kalau kabur nanti ditembak sama dia," kata Rafi kepada wartawan usai melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Cilegon, Kamis (11/16/2017).
Ia pun kemudian mengikuti arahan polisi gadungan tersebut ke suatu tempat yang tak jauh dari tempatnya bermain. Setelah tiba di tempat yang dituju, polisi gadungan itu kembali menanyakan STNK.
"Ikut lah sampe Warnasari, diberhentiin di situ, ngobrol nanya STNK lagi dibawa pergi (motor)," ujarnya.
Rafi mengaku didatangi 3 orang yang mengaku polisi. Dari keterangannya setelah membuat laporan, ia diberi tahu bahwa dirinya sudah orang yang ke-15 yang melapor dengan kejadian yang sama.
Sementara itu, Paur Humas Polres Cilegon Iptu Sigit Darmawan mengatakan, pihak kepolisian akan menindaklanjuti lantaran telah mencoreng nama baik kepolisian. Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat dapat langsung melapor bila mengalami hal serupa.
"Ya, kita akan tindak lanjuti hal tersebut. Karena memang telah mencoreng nama baik kepolisian. Himbauannya kepada masyarakat bila menemukan hal serupa segera dilaporkan ke pihak kepolisian," katanya. (dtc)