Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto (Setnov) memiliki rumah mewah di Jalan Wijaya XIII No. 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebuah kawasan elit yang berisi rumah-rumah megah.
Rumah Setnov berada di titik persimpangan atau yang biasa disebut hook. Dibangun dengan model baru yang terdiri dari 4 lantai di atas lahan seluas 1.600 meter per segi, rumah Setnov diperkirakan berharga hingga Rp 204,8 miliar.
Tentu bukan orang-orang sembarangan yang bisa memiliki sebuah rumah dengan harga selangit seperti itu. Bahkan Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung memandang hanya 2% dari penduduk Indonesia yang mampu membeli rumah seharga itu.
Benarkah hal itu? Berapa sekiranya penghasilan yang dibutuhkan untuk membeli rumah seperti punya Setnov?
Jurnalis menjajal untuk perhitungan jika saja rumah seharga itu dibeli dengan skema KPR. Menurut simulasi perhitungan KPR BTN untuk harga rumah Rp 200 miliar cicilan perbulannya mencapai Rp 1,139 miliar.
Angka cicilan tersebut dengan asumsi uang muka 30% atau sebesar Rp 60 miliar, suku bunga fix satu tahun pertama 8,5% dan lamanya angsuran 25 tahun. Cicilan itu pun belum memperhitungkan turun naiknya suku bunga.
Menurut Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini, untuk membeli rumah sebaiknya mengambil cicilan maksimal 30% dari total pemasukan setiap bulannya. Hal itu agar menjaga seimbangnya biaya hidup dan terpenuhi seluruh kebutuhan lainnya.
"Jadi 30% itu maksimal, jangan lebih. Itu bisa dari pemasukan seluruhnya, atau pemasukan keluarga," tuturnya, Jumat (17/11).
Nah berarti jika ingin memiliki rumah seperti Setnov melalui skema KPR tersebut maka pemasukan yang harus dimiliki setiap bulannya minimal Rp 3,6 miliar. Itu pun belum termasuk uang muka yang sebaiknya berasal dari tabungan.
Sebelumnya diberitakan, menurut data Rumah123 saat ini rata-rata harga rumah baru di kawasan Wijaya dengan luas tanah 1.000 meter persegi dan luas bangunannya 1.500 meter persegi harganya sekitar Rp 100 miliar. Namun jika kondisi rumah sudah tua lebih murah Rp 20 miliar yakni Rp 80 miliar.
Dengan tolak ukur harga tersebut, maka diperkirakan harga tanah di kawasan tersebut sekitar Rp 80 juta per meter dan harga bangunan Rp 20 juta per meter.
Diketahui rumah Setya Novanto terdiri dari 4 tingkat dengan luas lahan 1.600 meter persegi. Dengan asumsi 60% lahannya untuk bangunan maka luas rumah awal sekitar 960 meter persegi lalu dikalikan 4 tingkat berarti luas rumahnya sebesar 3.840 meter per segi.
Jika dikalikan dengan harga asumsi rumah di kawasan Wijaya, Kebayoran baru Rp 20 juta permeter maka harga bangunan rumahnya sekitar Rp 76,8 miliar. Namun itu belum dihitung dengan luas tanah.
Untuk luas tanahnya 1.600 meter persegi dikalikan Rp 80 juta harga acuan lahan per meter maka harga tanahnya mencapai Rp 128 miliar. Nah jika ditambah dengan harga rumah maka total nilai tanah beserta bangunan milik Setya Novanto itu sekitar Rp 204,8 miliar.(dtf)