Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian, menjamin stabilitas keamanan dan perekonomian Indonesia selama tahun politik 2018 nanti bisa terjaga. Mulai dari pemilihan Kepala Daerah serentak, hingga pemilihan umum di 2019 mendatang.
Tito mengatakan, masyarakat sudah berpengalaman dalam menghadapi tahun politik. Walaupun kondisi politik memang biasanya berpengaruh, namun dirinya menjamin keamanan demi stabilitas perekonomian dapat berjalan kondusif.
"Menjelang 2018 dinamika pasti ada, dinamika pilkada ada, tapi kita sudah berpengalaman menghadapi dinamika pilkada berkali-kali, bukan sekali. Pemilu Presiden bukan sekali, gejolak-gejolak insyaAllah bisa kita tangani dengan baik," kata Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/11).
Stabilitas keamanan dapat terjaga selama Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat saling bersinergi dalam menjaga keamanan negara. Bila demikian, perekonomian pun bisa ikut terjaga dengan stabil.
"Selagi Polri dan TNI kompak dan solid, 2018 insya Allah saya jamin aman, dinamika itu biasa, polarisasi ini juga biasa," jelasnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk bisa berperan dalam mendukung tugas Polri dan TNI, yaitu dengan tidak banyak memanfaatkan isu primodsialisme yang meliputi Suku, Agama, Ras, dan Adat (SARA) untuk memenangkan Pilkada. Tito berharap agar para kandidat nantinya bisa lebih mengedepankan sosialisasi program yang positif dibanding melempar isu-isu negatif.
"Pekerjaan Polri dan TNI dalam mengamankan Pilkada 2018 akan jauh lebih mudah kalau seandainya para kontestan-kontestan politik dan pendukungnya tidak memanfaatkn isu poltik yang dapat memecah belah masyarakat, yaitu masalah kesukuan keagaman dan ras, SARA, jual program itu akan lebih baik," tutur dia.
Lebih lanjut ia menambahkan, Indonesia bakal menjadi salah negara yang memiliki kapasitas perekonomian terbesar di dunia. Hal itu dilihat berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga internasional seperti IMF, Bloomberg. Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2035.
"Berbagai survei Bloomberg, IMF dan survei ekonomi lain memprediksi di tahun 2035 akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 5 terbesar di dunia. Ini bukan kata saya, ini kata Bloomberg, silakan di Google," kata Tito saat memberikan sambutan di Gedung BEI.
Bahkan, Tito mengatakan, perekonomian dalam negeri akan terus meningkat. Di tahun 2045 mendatang, Tito menilai Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia.
"Bahkan 2045 akan jadi ekonomi keempat di dunia," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, perekonomian suatu negara dilihat berdasarkan produksi. Dia bilang, setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi produksi. Yang pertama, produksi terkait populasi yang berhubungan dengan angkatan kerja. Kedua, produksi berhubungan dengan sumber daya alam, dan ketiga, produksi terkait luas wilayah.
"Nah Indonesia memiliki 3 persyaratan itu, tidak banyak negara memiliki syarat itu," pungkasnya. (dtf)