Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tokyo. Seorang tentara Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah menabrak sebuah truk pikap yang dikendarai seorang pria Jepang di Naha, Okinawa. Tabrakan ini menewaskan pria Jepang berusia 61 tahun itu.
Parahnya lagi, tentara AS itu kedapatan berada di bawah pengaruh alkohol saat mengemudi. Seperti dilansir Reuters, Senin (20/11), kepolisian menyatakan kadar alkohol di dalam tubuh tentara AS berusia 21 tahun itu mencapai tiga kali di atas batas legal yang diizinkan aturan hukum setempat.
Insiden ini berawal saat truk militer yang dikendarai tentara AS ini menabrak sebuah truk pikap yang dikendarai pria Jepang itu di sebuah perempatan di kota Naha, pada Minggu (19/11) pagi waktu setempat. Tabrakan terjadi saat truk pikap akan berbelok di perempatan tersebut.
Bagian depan hingga tengah truk pikap berwarna putih itu ringsek, dengan ban mobil yang tidak lagi berdiri tegak. Pria Jepang yang tidak disebut identitasnya, dinyatakan meninggal dunia beberapa saat usai kecelakaan itu.
Sedangkan tentara AS yang diidentifikasi bernama Nicholas James-McLean ini ditangkap atas dugaan mengemudi di bawah pengaruh alkohol. James-McLean sendiri hanya mengalami luka ringan, yakni beberapa luka gores, akibat kecelakaan itu.
Dituturkan seorang pejabat kepolisian di Naha, kadar alkohol yang mencapai tiga kali lipat di atas batas legal menunjukkan James-McLean kemungkinan besar mengemudi sambil mabuk saat kecelakaan terjadi.
"Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri (Jepang) telah mengirimkan perwakilan keras kepada pasukan AS dan Kedutaan Besar AS di Jepang, meminta penegakan disiplin, mencegah berulangnya insiden serupa dan meminta respons tulus bagi korban," tegas Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, sembari menyatakan, Dubes AS untuk Jepang, William Hagerty, telah menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf.
Menanggapi insiden ini, Komando Pasukan AS di Jepang melarang seluruh tentaranya di Jepang untuk mengkonsumsi minuman beralkohol, hingga pemberitahuan selanjutnya. Tidak hanya itu, seluruh tentara AS juga dibatasi akses pergerakannya yakni hanya di dalam pangkalan militer.
"Ketika personel kami gagal menegakkan standar tinggi yang kami tetapkan bagi mereka, hal itu telah merusak ikatan antara pangkalan (militer) dengan masyarakat lokal dan membuatnya semakin sulit bagi kami untuk mencapai misi kami," demikian pernyataan Komando Pasukan AS di Jepang.
Korps Marinir AS menyampaikan ucapan 'belasungkawa secara tulus' kepada keluarga korban tewas. Mereka juga berjanji akan bekerja sama penuh dalam penyelidikan yang tengah dilakukan Kepolisian Jepang terkait insiden ini. (dtc)