Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Dhaka. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini akan membahas cara-cara untuk mengakhiri krisis Rohingya dengan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Hal tersebut akan dibahas saat bertemu Suu Kyi di Yangon, Myanmar.
Mogherini dan para menteri luar negeri dari Asia dan Eropa telah berkunjung ke kamp-kamp pengungsi di sepanjang perbatasan Bangladesh dengan Myanmar, dan mendengar kesaksian dari para pengungsi Rohingya. Mereka dijadwalkan bertemu dengan Suu Kyi hari Senin ini.
Mogherini mengatakan, kunjungannya selama dua hari ke Yangon dan pertemuan dengan Suu Kyi, memberikan kesempatan untuk berbicara mengenai krisis Rohingya.
"Akan ada kesempatan untuk bertukar pandangan dengan Aung San Suu Kyi dan pemerintah Myanmar tentang bagaimana menyelesaikan krisis ini," ujar Mogherini kepada para wartawan di distrik perbatasan Cox's Bazar, Bangladesh seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/11/2017).
"Daripada melakukan penekanan, pendekatan kami selalu dan akan selalu menawarkan ruang negosiasi," imbuhnya.
Dikatakan pejabat tinggi Uni Eropa itu, warga Rohingya yang tinggal di kamp-kamp kumuh di Bangladesh "membawa kisah-kisah mengerikan".
"Sebagai seorang ibu, melihat begitu banyak anak-anak yang masih sangat kecil mengasuh anak-anak yang lebih kecil, adalah yang paling mengejutkan saya," tuturnya.
Suu Kyi tengah mendapat kritikan atas operasi militer di Rakhine yang dimulai sejak Agustus lalu. Sekitar 620 ribu warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh akibat operasi yang dilaporkan sarat kekerasan dan pelanggaran HAM tersebut. Namun militer Myanmar membantah melakukan pembunuhan, pembakaran desa-desa, pemerkosaan dan kejahatan lainnya terhadap warga sipil Rohingya. Militer Myanmar bersikeras pihaknya hanya menargetkan para militan Rohingya menyusul serangan ke puluhan pos polisi dan pangkalan militer pada akhir Agustus lalu. (dtc)