Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bangkok. Sekitar 20 warga etnis muslim Uighur kabur dari rumah tahanan di Thailand dekat perbatasan Malaysia. Mereka kabur dengan membuat lubang di tembok dan menjadikan selimut sebagai 'tangga'.
Dituturkan pejabat imigrasi Thailand, seperti dilansir Reuters, Senin (20/11/2017), bahwa sebanyak 25 tahanan Uighur membuat lubang di dinding sel tahanan mereka dengan menggunakan potongan ubin yang rusak. Kemudian mereka menggunakan sejumlah selimut untuk memanjat keluar sel.
Dengan cara itu, para tahanan berhasil kabur dari sebuah rumah tahanan di Provinsi Songkhla, Thailand bagian selatan.
Ditambahkan pejabat imigrasi itu bahwa, lima tahanan di antaranya berhasil ditangkap kembali oleh otoritas setempat.
"Dua puluh (tahanan) lainnya masih diburu," ucap Kapten Polisi Prasit Timmakarn, yang menjabat Inspektur Rumah Tahanan itu.
"Hujan deras membantu menutupi suara berisik saat mereka kabur," imbuhnya kepada Reuters.
Prasit menyatakan, otoritas setempat mendirikan pos-pos keamanan tambahan di sepanjang perbatasan Thailand dan Malaysia, usai insiden ini.
Otoritas setempat menyebut, 20 tahanan Uighur yang masih kabur itu merupakan kelompok terakhir dari 200 warga Uighur yang ditahan sejak tahun 2014. Mereka yang ditahan meminta untuk dikirimkan ke Turki, namun lebih dari 100 orang di antaranya dipulangkan paksa ke China pada Juli 2015.
Langkah otoritas Thailand itu memicu kecaman internasional, terutama dari kalangan aktivis HAM yang mengkhawatirkan warga Uighur yang dipulangkan ke China akan mengalami penyiksaan.
Diketahui bahwa ratusan orang tewas dalam konflik sektarian antara warga mayoritas Han dengan warga minoritas Uighur di Xinjiang, China. Selama bertahun-tahun, ratusan hingga ribuan warga Uighur melarikan diri dari Xinjiang dengan melakukan perjalanan secara diam-diam ke Turki, via negara-negara Asia Tenggara. (dtc)