Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menanggapi isu tentang pergantian Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar. Menurutnya kekuatan Golkar masih berpengaruh karena partai yang paling berkuasa saat ini.
"Suka atau tidak suka Golkar walaupun bukan partai terbesar pertama tapi kalau kita lihat secara kualitatif partai ini masih paling berkuasa," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Kantor ICW, Jalan kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (21/11).
Yunarto berharap dengan pergantian kepemimpinan yang ketua umum Golkar, bisa mengubah citra buruk Golkar. Ia menjelaskan ada 16 politisi Golkar yang terjerat kasus korupsi semasa kepemimpinan Setya Novanto.
"Ini lah momentum partai Golkar seharusnya menyelamatkan isu yang sangat klimaks yang saat ini sedang terjadi dalam 1 tahun terakhir, setidaknya ada 16 politisi Golkar dan anak sayap partai yang terjerat kasus korupsi," jelas Yunarto
Menurut aktivis ICW Donal Fariz, Penting bagi partai Golkar agar hati-hati dalam merekomendasikan nama-nama yang akan diusulkan dalam Ketua DPR RI. Menurutnya karena untuk kepentingan Golkar saja tapi juga untuk kepentingan negara.
"Yang paling penting karena ini akan menjadi beban pertarungan tidak hanya untuk partai Golkar tetapi juga urusan negara," ujar Donal.
Menurutnya kejadian yang dialami Setya Novanto, harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk memilih Ketua DPR yang bersih. Ia berharap ketua DPR yang baru tidak seperti terlibat kasus korupsi.
"Ini menjadi pelajaran bagi kita karena harus ada sosok yang pas untuk menggantikan setnov menjadi Ketua DPR RI agar tidak lagi jatuh ke lubang yang sama pada kedua kalinya," ujar Donal. (dtc)