Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tokyo. Mengerikan! Seorang ibu di Jepang mengaku menyimpan empat jasad bayinya di dalam ember berisi semen. Keempat jasad bayi itu disimpan selama 20 tahun terakhir di apartemennya di Osaka.
Seperti dilansir AFP, Selasa (21/11/2017), wanita bernama Mayumi Saito (53) ini mengaku melahirkan keempat bayi itu antara tahun 1992 hingga 1997 lalu. Saito menyerahkan diri kepada kepolisian Osaka pada Senin (20/11) waktu setempat.
Kepada polisi setempat, Saito mengakui kondisi keuangannya membuat dirinya tidak mampu merawat bayi-bayi itu. Saito juga menyebut seorang mantan kekasihnya merupakan ayah dari keempat bayi itu.
Detektif kepolisian yang menggeledah apartemen Saito menemukan empat ember berisi semen yang disimpan di dalam sebuah lemari. Hasil pemindaian menunjukkan masing-masing ember berisi setidaknya satu kerangka bayi.
Hingga kini, kepolisian masih terus menginterogasi Saito dan berupaya mencari tahu apakah wanita ini membunuh bayinya atau apakah bayi-bayi itu telah tak bernyawa saat dilahirkan. Saito mengakui dirinya memasukkan jasad bayinya ke ember dan menuangkan semen ke dalamnya.
"Saya merasa saya tidak mampu membesarkan anak-anak yang saya lahirkan, jadi saya menempatkan mereka di dalam ember dan menuangkan semen," ucap Saito kepada polisi, seperti dikutip media lokal Jepang, Asahi Shimbun.
"Saya tidak punya seseorang untuk diajak bicara (soal ini)," imbuhnya kepada polisi setempat, seperti dikutip televisi nasional NHK.
Kepada polisi, Saito juga mengaku tidak pernah melaporkan kelahiran bayi-bayinya kepada otoritas lokal. Kediaman Saito berada di lantai tiga sebuah gedung apartemen di Neyagawa, Osaka. Dia tinggal bersama satu putranya yang masih remaja. Satu putra Saito lainnya tinggal di tempat lain.
Dalam kasus ini, Saito bisa dijerat pasal menelantarkan jenazah, yang memiliki ancaman hukuman maksimum tiga tahun penjara. Namun untuk sementara, kepolisian setempat menahan Saito atas dugaan memindahkan satu jasad bayinya dari sebuah lokasi ke apartemen tempatnya tinggal saat ini, ketika dia pindah rumah tahun 2015. Tidak diketahui pasti mengapa Saito akhirnya menyerahkan diri pada polisi pekan ini.
Kasus Saito ini mencuat tiga minggu setelah polisi Jepang menangkap seorang pemuda bernama Takahiro Shiraishi (27) yang dijuluki sebagai 'pembunuh Twitter'. Shiraishi membunuh dan memutilasi 9 orang yang dikenalnya via media sosial Twitter. Kasus ini membuat ngeri publik Jepang. (dtc)