Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedaBisnis - Jakarta. Proyek perluasan kilang Balikpapan (refinery unit V) yang dikelola PT Pertamina, diperkirakan membutuhkan 20.000 tenaga terampil. Dari total jumlah itu, sebanyak 5.000 pekerja diprioritaskan warga lokal di Kalimantan Timur.
Dalam keterangan tertulis Selasa (21/11/2017), terkait dengan rencana pemenuhan tenaga kerja, beberapa petinggi PT Pertamina melakukan audiensi dengan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Senin (20/11/2017).
"Kami sowan ke Pak Menteri, untuk menawarkan kerja sama pelatihan untuk tenaga kerja lokal. Kebutuhan tenaga kerja terlatih sampai 20 ribu orang, tapi sebagian akan dilatih dari tenaga kerja lokal sekitar 5.000-7.000 orang," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ardhy N. Mokobombang. Turut dalam rombongan audiensi adalah Vice President Refining Project Pertamina Ignatius Tallulembang serta beberapa pejabat lainnya.
Dijelaskannya, proyek perluasan kilang Balikpapan merupakan bagian dari program strategis meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional baik peningkatan produksi BBM atau non BBM. Kualitas produksi yang semula 2 euro menjadi 5 euro.
Proyek berdurasi 43 bulan ini akan menyerap tenaga kerja sedikitnya 20 ribu orang. Saat kilang dioperasikan akan menyerap sekitar 2.500 orang pekerja.
Rencananya, groundbreaking mega proyek dengan investasi US$ 5 miliar ini akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember atau Januari nanti.
Terkait dengan rencana kerja sama menyiapkan pelatihan tenaga kerja terampil, saat ini pihaknya sedang menyusun silabus pelatihan yang akan diterapkan pada lima Balai Latihan Kerja (BLK) di Kalimantan Timur. Selain itu di BLK lainnya sesuai kebutuhan pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif sangat mendukung adanya penyerapan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut.
Selain mendukung kemandirian energi dan dunia industri, proyek ini akan menyerap ribuan pekerja lokal. Pemerintah dan Pertamina akan menyiapkan pelatihan bagi tenaga kerjanya," kata Hanif.
Hanif berjanji, untuk keperluan pemenuhan tenaga kerja lokal tersebut, pihaknya akan segera membuat tim khusus (Pertamina dan Kemnaker) untuk menyusun silabus, instruktur, dan peralatan yang dibutuhkan dalam proyek tersebut. (dtf)