Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kairo. Sedikitnya 29 orang ditangkap di Mesir terkait tuduhan spionase. Orang-orang yang ditangkap itu dicurigai menjadi mata-mata untuk Turki dan bergabung dengan sebuah organisasi terorisme.
Dilaporkan kantor berita MENA dan dilansir Reuters, Rabu (22/11/2017), penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan Dinas Intelijen Mesir selama beberapa waktu terakhir.
Disebutkan oleh MENA bahwa mereka yang ditangkap telah terekam melakukan panggilan telepon dan menyalurkan informasi kepada intelijen Turki. Aktivitas spionase itu merupakan bagian dari upaya membawa Ikhwanul Muslimin kembali berkuasa di Mesir.
Identitas dan asal kewarganegaraan orang-orang yang ditangkap tidak dirilis ke publik.
Mereka juga dijerat dakwaan pencucian uang dan memperjualbelikan mata uang asing tanpa izin.
Hubungan antara Mesir dengan Turki memburuk sejak militer menggulingkan Mohamed Morsi -- anggota Ikhwanul Muslimin -- dari kursi presiden. Penggulingan itu dilakukan setelah terjadi unjuk rasa besar-besaran terhadap kepemimpinan Morsi tahun 2013 lalu.
Ikhwanul Muslimin memiliki hubungan dekat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki. Banyak anggota Ikhwanul Muslimin yang melarikan diri ke Turki setelah Mesir melarang kelompok itu beraktivitas.
Usai Morsi dilengserkan, Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris dan anggota-anggota seniornya ditangkap. Dalam pembelaannya, Ikhwanul Muslimin menyebut organisasinya merupakan organisasi damai. (dtc)