Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington. Mayoritas anggota dari bank sentral Amerika Serikat (AS), yaitu Federal Reserve (The Fed), memberikan sinyal akan adanya kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Hal ini terungkap dalam hasil rapat The Fed, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (23/11). Sejumlah pihak memprediksi kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan Desember 2017.
Rapat anggota dewan gubernur The Fed ini dilakukan pada 31 Oktober-1 November 2017 lalu. Rapat tersebut memutuskan menahan suku bunga acuan.
Disebutkan dalam hasil rapat The Fed, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan bakal menguat. Sejumlah pejabat The Fed melihat adanya peluang rencana pemangkasan tarif pajak perusahaan bakal diloloskan oleh Kongres AS.
Pemangkasan tarif pajak perusahaan ini diajukan oleh Presiden Donald Trump untuk mendorong investasi dan bisnis.
Namun sejumlah pejabat The Fed berpandangan, masih diperlukan sejumlah data lagi sebelum suku bunga acuan dinaikkan.
"Sejumlah partisipan berpikir kenaikan suku bunga acuan akan terjadi dalam waktu dekat," demikian bunyi hasil rapat tersebut.
The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali sejak akhir 2015. The Fed memprediksi akan ada satu kali kenaikan tahun ini, dan tiga kali di 2018.
Rapat The Fed tersebut adalah yang terakhir buat Janet Yellen, yang posisinya sebagai Gubernur The Fed akan digantikan oleh Jerome Powell, yang menjadi pilihan Trump.
The Fed juga menyoroti soal inflasi di AS yang masih di bawah target sebesar 2% dalam beberapa tahun terakhir. Mayoritas anggota The Fed menyetujui, pengetatan pasar tenaga kerja bakal mendorong inflasi dalam jangka menengah.
Pengaruhi Bursa Saham
Sinyal The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga acuannya ini membuat indeks Nasdaq di bursa saham Wall Street menembus rekor baru.
Pada perdagangan Rabu (22/11), indeks Nasdaq naik 0,1% ke 6.867,36 ke rekor barunya. Sementara indeks Dow Jones turun 0,2% ke 23.526,18. Indeks S&P 500 turun 0,1% ke 2.597,08.
Penjualan sektor ritel di AS meningkat menyambut hari Thanksgiving pada akhir pekan ini. (dtf)