Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Acara Ngunduh Mantu Kahiyang-Bobby yang puncaknya digelar Minggu (26/11/2017) dimanfaatkan para aktivis ’98 ajang reuni sekaligus konsolidasi. Pada Rabu (22/11/2017), di Restoran Tip Top, Jalan Ahmad Yan,i Medan, sejumlah mantan Aktivis ’98 menyelenggarakan pertemuan silaturahmi spontan.
Mereka yang hadir, di antaranya Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (Ketua PKNU Sumut yang juga Kordinator Forum Aktifis 98 Sumut), Sahat Lumban Raja (Presidum Nasional Relawan Jokowi Centre), Wignyo Prasetyo (Ketua DPP Masyarakat Peduli Pangan atau MAPAN yang juga salah satu komisaris PT Sang Hyang Seri), Aswan Jaya (Ketua DPW PPP Sumut), Asrul Anwar (penggagas Forum Literasi Masyarakat Sumut), Ali Santonius Tampubolon (mantan ketua GAMKI Taput) dan Iqbal Parinduri ( Ketua BKPRMI Sumut).
"Hajatan perkawinan Bobby dan Kahiyang menjadi kesempatan bagi para Aktivis ‘98 Sumut untuk melakukan reuni dan silaturahmi. Banyak dari antara kami yang saat ini berkarir di luar Sumut, semoga silaturahmi ini menjadi momentum konsolidasi, sekaligus menyamakan persepsi guna menjaga Sumatera Utara tetap sejuk, toleran dan merawat kebhinnnekaan,” kata Ikhyar menjawab medanbisnisdaily.com di sela-sela pertemuan.
Kata Ikhyar, beragam tema percakapan mengemuka di silaturahmi yang baru pertama kali terselenggara tersebut. Tidak hanya bernostalgia mengenang aksi-aksi perjuangan yang pernah dilakukan, tetapi juga membahas tentang peran Aktivis ‘98 dalam mengawal program dan agenda reformasi khususnya menyangkut kemajemukan, toleransi dan kebhinnnekaan.
Para aktivis ‘98 yang tersebar di berbagai ormas Islam serta ormas kepemudaan seperti Relawan Jokowi tersebut bersepakat melembagakan aktivis reformasi ‘98 dalam satu wadah perjuangan baru yang bertujuan untuk merawat dan mengawal program-program reformasi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi saat ini.
“Aktivis ‘98 mempunyai tanggung jawab moral menjaga dan mengawal pemerintahan yang sedang bekerja menjalankan agenda reformasi agar kesejahteraan rakyat tercapai. Secara tersirat ada kesepahaman agar Presiden Jokowi dapat bekerja selama dua periode sehingga kesejahteraan dan demokrasi bisa tuntas tercapai,“ tegas Sahat yang juga dianggap sebagai sesepuh Aktivis ‘98 di Sumatera Utara.
Pendapat senada dikemukakan Wignyo Prasetyo yang merupakan alumni UI yang lama berkecimpung melakukan advokasi terhadap buruh dan mahasiswa. Dia mengapresiasi silaturrahmi Aktivis ‘98 tersebut.
“Saya sangat respek dan sangat senang terselenggaranya silaturahmi Aktivis ‘98 ini. Pertemuan ini sangat positif, saya berharap berjalan secara reguler dan berkembang ke wilayah-wilayah lain di Sumatera Utara. Pertemuan ini menjadi momentum untuk menyatukan kembali kekuatan para Aktivis ‘98 dalam perjuangan yang berbeda,” kata Wignyo.
Aswan Jaya berkeinginan pertemuan silaturahmi Aktivis ‘98 ini berkembang menjadi kekuatan politik baru yang bisa di jadikan mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-program kerakyatan.
Oleh sebab itu perlu diagendakan ulang secara lebih serius guna merumuskan lebih detail apa peran yang bisa dan mungkin dijalankan menuju Indonesia jaya di bawah kabinet kerja Presiden Jokowi.