Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bogor. Kota Bogor terus menyiapkan diri mendukung aktivitas Presiden Jokowi selama berkantor di Istana Bogor mulai Desember 2017. Selain persoalan keamanan dan arus lalu lintas, persoalan area parkir di sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor menjadi salah satu masalah yang sejak lama dihadapi Kota Bogor.
"Ini persoalan di Kota Bogor yang saya sampaikan ke Presiden, ke Kementerian. Salah satu penyebab Kota Bogor itu macet, selain jumlah angkot adalah minimnya kantong parkir," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Kamis (23/11/2017).
Selama ini, kata Bima, kendaraan-kendaraan patwal tamu Istana Bogor selalu mencari kantong parkir di seputaran Istana. Beberapa titik yang biasa digunakan adalah area parkir Balai Kota Bogor dan area parkir Hotel Salak yang berada di samping Balai Kota Bogor.
"Nah ini yang harus kita antisipasi jangan sampai ada penumpukan di badan jalan. Jangan sampai ada penumpukan parkir di badan jalan dan tidak ada fasilitas parkir. Saya berkoordinasi dengan Muspida untuk memetakkan kantong-kantong parkir mana yang bisa digunakan, termasuk melarang dan mencegah parkir liar di jalan," sambung Bima.
Perlu diketahui, selama ini di sepanjang jalur SSA menjadi salah satu kawasan yang dipenuhi parkir liar. Banyaknya angkot yang ngetem dan kendaraan pribadi jemputan siswa yang berhenti di badan jalan membuat jalur lingkar Istana Bogor menjadi semakin macet.
Meski kerap dilakukan penertiban, namun tetap saja ada pengendara nakal yang masih parkir di badan jalan dan membuat jalur seputar Istana Bogor mengalami kemacetan.
"Yang paling utama kita yang harus kita antisipasi adalah ketertiban lalu-lintas, di seputar Istana dan Kebun Raya. Otomatis harus diatur pintu masuk bagi para menteri, tamu VVIP dan akses untuk rangkaiannya, karena ada patwalnya, bisa tiga atau empat mobil rangkaianya," kata Bima Arya. (dtc)