Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kota Medan dinobatkan sebagai Kota paling korup berdasar Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang dilakukan oleh Transparency International Indonesia (TII), Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution menyebut kalau hasil survei yang dilakukan bukanlah terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Walikota Medan, Kamis (23/11/2017), Akhyar mengatakan, berdasar laporan dari TII yang ia peroleh, survei yang dilakukan oleh TII ke lembaga atau instansi yang kebetulan berlokasi di Kota Medan.
"Setelah saya baca, persepsi korupsi itu dilihat dari beberapa survei. Seperti instnasi yang terdampak korupsi adalah legislatif, peradilan, dan kepolisian. Tidak ada pemerintah Kota Medan disini," ucapnya.
Kemudian dilihat dari sektor yang terdampak korupsi adalah perizinan, pengadaan, dan penerbitan kuota perdagangan. Menurutnya Akhyar, sektor ini bisa saja adalah dinas kementerian yang berlokasi di Kota Medan. Ia menyebutkan seperti perizinan yang ada di pelabuhan, pegadaan barang di bea cuaki, urusan ekspor-impor yang dilakukan oleh instansi pusat yang lokasinya di Kota Medan.
Lalu, lanjutnya, sektor lapangan usaha yang dinilai paling tinggi potensi suapnya adalah air minum, perbankan, dan kelistrikan. Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan untuk sektor ini Pemko Medan juga tidak memiliki lembaga ini. "Bank, PLN, perusahaan air minum bukan Pemko Medan yang punya," sebutnya.
Melihat layanan integritas layanan kota berdasar hasil surveinya disebutkan, dari total interaksi layanan di beberapa dinas dan badan di kota, total interaski yang paling dominan terjadi di Badan Perizinan Terpadu Satu Pintu sebanyak 691, dengan interaksi suap 88 dan probabilitas suap 13%.
Kemudian, Dinas Perdagangan dengan total interaksi layanan 519, interaksi suap 62, probabilitas suap 12%. Total interaksi layanan di Dinas Ketenagakerjaan 403, interkasi suap 37, dan probabilitasnya 9%.
Di Dinas Pertambangan dan Energi total interaksi layanan 69, interkasi suap 22, dan probabilitas 32%. Dinas Perhubungan dengan total interaksi layanan 176 dengan interaksi suap 37 dan probabilitas 21%. Kemudian Dinas Tata Ruang dan Bangunan total interaksinya 205, interkasi suap 41 dan probabilitas 20%. "Bahkan Coki KPK (Adliansyah Nasution) menyebut perizinan terpadu satu pintu Kota Medan itu yang terbaik," ucapnya.