Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Polisi menyebut Muhammad Ilham Syahputra mengaku sebagai agen rahasia pemerintah Indonesia. Ilham diketahui sebagai warga Indonesia yang menjadi milisi pro-ISIS di Marawi, Filipina Selatan.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebutkan Ilham mengaku demikian ketika ditanya 5 penyidik Densus 88 Antiteror di Filipina. Tim Densus itu diberi akses oleh Philippine National Police (PNP) bertemu Ilham dan satu perempuan Indonesia yang juga menjadi milisi pro-ISIS di Marawi, Minhati Madrais.
"Dia (Ilham) mengatakan dia agen yang dikirim Indonesia ke sana," kata Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).
Pengakuan Ilham kemudian dikonfirmasikan kepada instansi-instansi intelijen di Tanah Air. Hasilnya, alibi Ilham tak terbukti. Penyidik pun menjelaskan kepada Otoritas Filipina bahwa keterangan Ilham tak benar.
"Tapi setelah dikonfirmasi dan kita jelaskan kepada Pemerintah Filipina, khususnya PNP yang menangani mereka, mereka (Ilham dan Minhati) adalah murni anggota kelompok teror yang selama ini ada," terang Martinus.
Sebelumnya, tim Densus 88 ingin mencari tahu apakah 2 WNI itu berhubungan dengan berbagai aksi teror yang ada di Tanah Air.
"Penting dilakukan investigasi, pendalaman terhadap 2 WNI ini karena kita masih sampai saat ini belum bisa menemukan adanya hubungan dengan aksi-aksi teror yang ada di Indonesia selama ini dengan 2 orang tersebut," ucap Martinus di Mabes Polri, Selasa (7/11).
Selain itu, tim Densus 88 ingin menggali tentang hijrahnya 2 WNI itu ke Marawi. Pergerakan ini tentu penting untuk diketahui tim Densus 88.
"Tidak hanya soal keterkaitan dengan aksi-aksi teror, tetapi juga bagaimana yang bersangkutan masuk ke Filipina, kapan, kemudian di mana saja pergerakan mereka. Ini penting diketahui oleh Polri," ujar Martinus.
Terlepas dari itu, tim Densus 88 sudah mencari tahu latar belakang kedua WNI itu. Data tersebut sudah dikantongi.
Ilham diamankan pada Rabu (1/11) pagi di wilayah Marawi, sedangkan Minhati diamankan pada Minggu (5/11) pagi di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City, oleh otoritas Filipina. Keduanya diduga bagian dari kelompok militan pro-ISIS, Maute.Otoritas Filipina menemukan barang bukti berupa granat, pistol, paspor Indonesia atas nama KH, dan beberapa lembar mata uang asing dari Ilham. Sedangkan dari Minhati, otoritas Filipina menemukan komponen bahan peledak. (dtc)