Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Mataram. Para ulama menggelar Musyawarah Nasional (munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para ulama NU tersebut bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa direkomendasikan ke pemerintah.
"Saya mohon, di munas ini agar pembahasannya disampaikan ke kami rekomendasi-rekomendasi terutama yang berhubungan dengan pemerintah," kata Jokowi di lokasi Munas Ulama Alim Ulama Konbes NU di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017).
Jokowi meminta agar di munas alim ulama tersebut juga membahas soal gerakan radikalisasi dan intoleran. "Yang berkaitan dengan gerakan radikalisme dan intoleran, apa yang harus dilakukan pemerintah. Karena pegangan kita sekarang sudah kuat ada undang-undangnya," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, dirinya telah meminta jajaran menteri Kabinet Kerja untuk menindak tegas terhadap aliran radikal dan intoleran yang ada di Indonesia. "Saya sudah minta kepada seluruh jajaran pemerintahan agar tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap aliran aliran radikal, aliran-aliran yang intoleran yang ada di negara kita apapun organisasinya," tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan pemerintah menunggu rekomendasi mengenai ekonomi umat. Terlebih saat ini pemerintah tengah menggalakkan program redistribusi aset kepada umat."Kami tunggu bagaimana implementasi di lapangan, bagaimana bank umum syariah nanti bisa membackup, atau bank konvensional bisa membackup agar lahan-lahan yang sudah terdistribusi itu betul-betul bisa produktif dan bermanfaat bagi umat. Sesuatu yang tidak mudah, gampang direncanakan, gampang diputuskan," jelas Jokowi. (dtc)