Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jember. Atap tiga ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gugut 1 Kecamatan Rambipuji, mendadak ambruk. Belum diketahui secara pasti penyebab ambruknya tiga ruang kelas itu. Beruntung kejadian itu tak menimbulkan korban jiwa.
"Kejadiannya tadi pagi sebelum siswa masuk kelas. Jadi ruang kelas itu masih kosong," kata penjaga SDN Gugut 1 Kecamatan Rambipuji, Ngatemo, Jumat (24/11/2017) sore.
Menurut Ngatemo, atap yang ambruk itu merupakan atap kelas 4, 5 dan 6. "Pagi itu sekitar pukul enam, saya membuka ruang kelas bermaksud membersihkan ruangan sebelum digunakan untuk kegiatan belajar. Ketika saya membuka pintu kelas, tanpa ada angin atau pun ada suara apapun, tiba-tiba atap ruangan kelas itu ambruk semua. Saya reflek langsung lari untuk menghindar. Beruntung saya tidak tertimpa atap yang jatuh itu," kata Ngatemo.
Pria ini juga mengaku heran kenapa tiba–tiba atap ruang kelas itu ambruk. Padahal kondisi ruang kelas atau pun atap ruangan baik-baik saja.
"Beruntung saat kejadian ambruknya atap tersebut masih belum ada siswa yang masuk ke dalam ruangan kelas. Sehingga tidak ada siswa yang terluka akibat peristiwa tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Kepala SDN Gugut 1 Teguh Santoso mengaku tidak tahu kronologi ambruknya atap tiga ruangan kelas di sekolahnya. Dia baru tahu setelah mendapatkan laporan dari penjaga sekolah.
"Saat kejadian itu, saya belum berangkat. Tiba-tiba saya mendapatkan telepon kalau di sini (SDN Gugut 1) ya roboh ini. Awalnya saya tidak percaya, karena tidak ada tanda-tanda apa-apa. Ada tiga ruangan kelas yang roboh, yakni kelas 4, 5, dan 6," sebut Teguh.
Teguh menjelaskan, atap ruangan kelas itu berbahan baja dan baru direnovasi pada tahun 2009. "Bangunannya itu (direnovasi) pada tahun 2009. Jadi sudah 8 tahunan. Untuk hari ini, kami memulangkan siswa kelas 1 dan 2 lebih awal, sementara untuk yang lain, menempati perpustakaan, dan ruangan-ruangan lain (kelas 1 dan 2) yang pulang lebih dulu," ujarnya.
Teguh juga mengaku kebingungan terkait proses KBM anak didiknya. Sebab Senin besok, sekolah harus melaksanakan ujian sekolah.
"Nah Senin besok ini kan ujian mestinya. Jadi saya repot sekarang ini. Kalau kelas 6 (menempati ruang kelas 1 dan 2). Untuk ke depannya, tidak terlalu jauh lah. Mungkin nanti saya carikan ruang kelas lain, terutama untuk kelas 6 yang sudah mendekati ujian," tuturnya.
Salah satu siswa kelas 5 SDN Gugut 1 Siti Aisyah, mengaku takut untuk belajar di ruang kelasnya. Dirinya merasa beruntung, karena saat atap roboh tidak berada di dalam kelas."Saya kaget saat sampai di sekolah sudah banyak orang dan (atap) ruang kelas saya ambruk. Jadi hari ini sekolah diliburkan. Besok sekolah lagi," katanya. (dtc)