Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kopi Indonesia saat ini sedang digandrungi. Buktinya, kopi menjadi salah satu minuman yang disajikan dalam perhelatan resepsi Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Dalam perhelatan tersebut, kopi yang disajikan adalah kopi Mandailing. Namun, tak hanya di dalam negeri, kopi Indonesia juga diminati sampai luar negeri. Lantas, ke mana saja kopi Indonesia diekspor?
"Kalau kopi arabika itu ekspornya ke pasar Eropa dan Amerika. Kalau kopi robusta itu pasar Asia, pasar Eropa Timur dan Timur-Tengah, asian country lah," kata Ketua Dewan Pembina Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Delima Hasri Azahari saat berbincang dengan detikFinance, Minggu (26/11/2017).
Ia menambahkan, kopi Mandailing seperti yang disuguhkan pada perhelatan pesta pernikahan Kahiyang-Bobby, sangat disukai di negara China. Sehingga, kopi Indonesia yang dikenal di negeri tirai bambu tersebut adalah kopi Mandailing.
"Kopi Mandailing itu lebih fanatik ke China. Tahunya kopi Indonesia ya kopi Mandailing," sebutnya.
Kemudian, untuk harga, kopi arabika dinilai lebih tinggi dibandingkan kopi robusta, yakni sekitar US$ 6 per kilo. Sedangkan kopi robusta, US$ 3,5-4 per kilo. "Arabika lebih tinggi, mungkin sekarang saya lupa US$ 6 per kilo. Kalau robusta US$ 3,5-4 per kilo," imbuhnya.
Sedangkan, untuk jumlah ekspor, kopi Indonesia diperkirakan mencapai 500 ribu ton. Hal itu dari total produksi kopi sebanyak 700 ribu ton.
"Memang banyak diekspor (kopi Indonesia) dari kita kan memang total produksi kopi ada 700 ribu ton. Nah, hampir 500 ribu tonnya diekspor, sisanya dipakai di dalam negeri," pungkas Delima. (dtc)