Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Peringatan Hari Guru Nasional dilakukan pengenalan guru terhadap barang-barang terlarang. Bersama Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Banyuwangi, PGRI Banyuwangi diajak aktif melakukan sosialisasi bahaya narkotika dan obat terlarang kepada anak didik.
Para guru langsung dikenalkan dengan obat-obatan terlarang tersebut. Seperti obat daftar G, sabu, ganja dan ineks.
Kaur Bin Ops (KBO), Iptu Suryono Bhakti mengatakan, peran guru dalam menangkal masuknya peredaran narkoba di kalangan pelajar sangat penting. Karena kasus narkoba semakin marak terjadi pada remaja. Kondisi itu harus mulai disadari para orang tua dan guru di sekolah.
"Kami mengajak kalangan guru ikut aktif mensosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa atau anak didiknya," kata Iptu Suryono usai pemaparan sosialisasi bahaya narkoba kepada ratusan guru di Aula SMKN 1 Glagah Banyuwangi, Minggu (26/11/2017).
Sehingga, kata Suryono, tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran yang diujikan saja. Lebih dari itu peran guru juga harus aktif menyampaikan bahaya narkoba kepada anak didiknya. Dengan adanya peran aktif itu, diharapkan bahaya narkoba di sekolah bisa ditangkal sedini mungkin.
Tak hanya itu, KBO Satresnarkoba Polres Banyuwangi itu juga secara vulgar mengenalkan contoh jenis-jenis narkotika seperti ganja, sabu dan ekstasi.
Tak pelak, ratusan guru yang belum pernah tahu jenis-jenis narkoba tersebut langsung melihat langsung dari dekat erbagai jenis narkoba. "Jika sudah tahu jangan sampai coba-coba lho ya," imbaunya.
Iptu Suryono menjelaskan bahaya serta dampak buruk narkoba baik terhadap kesehatan maupun gangguan psikologisa. Peran sekolah sangat penting dalam memberikan informasi bahaya narkoba di kalangan remaja.
"Karena biasanya saat usia remaja inilah usia rawan dan gampang tergoda untuk coba-coba yang belum pernah dirasakannya," terangnya.
Sementara Suhaili (39), guru SMK PGRI Banyuwangi mengaku kegiatan ini lebih mengenalkan langsung obat-obatan terlarang dan narkoba kepada guru. Karena selama ini dirinya mengaku tak pernah melihat langsung bahan berbahaya bagi manusia tersebut.
"Baru kali ini saya lihat. Dulu pernah ada seperti itu (sabu) dibawa anak didik. Tapi karena tidak tahu ya lolos. Kalau sekarang pasti tahu," ungkapnya. (dtc)