Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Denpasar. Basarnas mulai bergerak mengevakuasi warga yang masih bertahan di zona merah radius 9 Km dari kawah Gunung Agung. Proses evakuasi ini dilakukan dengan penambahan personel.
"Tim SAR gabungan harus bisa mengosongkan Kawasan Rawan Bencana (KRB), diutamakan yang berada di KRB 3," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, Senin (27/11).
Tambahan kekuatan dengan perbantuan tim rescue dari Kantor SAR Mataram sebanyak 21 orang dan alat utama 3 unit truk angkut personil, 2 unit rescue truk dan 2 unit motor trail. Tim SAR yang berada di Posko Utama Tanah Ampo, Pos Aju Selat, Pos Aju Rendang, Pos Aju Jasri dan Pos Aju Les juga menambah kekuatannya.
"Yang kami laksanakan sudah sesuai prosedur, jam berapa pun permintaan dari warga pasti akan segera ditindak lanjuti. 24 Jam siap melayani masyarakat," ujar Ardana.
KRB 3 adalah radius di dalam zona merah yakni wilayah yang berada di dalam radius 6 Km dari kawah Gunung Agung. Evakuasi dilakukan dengan memprioritaskan lansia dan anak-anak.
"Banyak lansia dan balita yang harus dijadikan prioritas utama untuk dievakuasi," ucap Ardana.
Pihak PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan orang agar tidak berada di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung.
Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu (25/11) dan juga percepatan evakuasi oleh Basarnas bersama potensi SAR lainnya. Mereka terus bergerak di lapangan melakukan evakuasi, dari pagi hingga dini hari.
Masyarakat juga diberikan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik, yang jika terhirup dapat mengganggu kesehatan.
"Selain membantu evakuasi, kami juga memperhatikan resiko terdampak karena abu vulkanik, maka juga dibagikan masker pelindung pernafasan kepada warga," ungkap Ardana.
Sampai dengan saat ini Basarnas telah mengerahkan 8 unit truk angkut personil, 3 unit rescue car, dan 8 unit motor trail, dari keseluruhan pengerakan tersebut belum terhitung kendaraan operasional yang dimiliki potensi SAR lainnya, diantaranya dari TNI/ Polri, BPBD, Damkar Karangasen, PMI serta relawan lainnya.(dtc)