Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tangerang Selatan - BPBD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat sedikitnya tiga kecamatan masuk kategori rawan banjir. Untuk langkah antisipasi, BPBD Kota Tangsel sudah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memperbaiki tanggul dan drainase.
"Ada beberapa titik yang memang sudah biasa terjadi, seperti di Pondok Aren, Ciputat, Pamulang. Cuma sekarang titik rawan banjirnya sudah berubah, yang dulunya memang titik banjirnya misalnya di kampung A menjadi kampung B," kata Kepala BPBD Tangsel Chaerudin kepada wartawan di Jalan Raya Serpong, Tangsel, Senin (27/11/2017).
BPBD Tangsel bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mengantisipasi banjir. Sejumlah masalah, seperti drainase dan tanggul, sudah dilaporkan ke Dinas PU.
"Kami dengan dinas PU mencoba berkolaborasi supaya ada sinergitas antardinas terkait. Supaya mana sih titik rawan banjir, titik yang perlu diperbaiki, masalah drainase, masalah tanggul jebol itu sudah kami laporkan ke dinas PU," ujarnya.
Chaerudin berharap perbaikan seluruh drainase dan tanggul jebol bisa segera dilakukan. Pasalnya, BPBD tak punya banyak personel yang bisa diterjunkan untuk penanganan saat terjadi banjir.
"Kalau ini tidak ditangani cepat BPBD kewalahan juga, dikarenakan jumlah personel kami paling banyak 25 di lapangan. Tapi kami sudah bekerja sama dengan dinas-dinas, seperti damkar, dengan relawan, Satpol PP, supaya kalau ada kejadian saya minta bantuannya," imbuhnya.
Dia menyebut saat ini petugas sudah mengambil langkah antisipasi meminimalkan potensi banjir di titik rawan tersebut. Antisipasi itu melibatkan Dinas PU dan Dinas Lingkungan Hidup.
"Sudah ada, BPBD kan tugasnya melakukan mitigasi pencegahan, evakuasi. Untuk teknis sudah ada Dinas PU, untuk pohon ada Dinas Lingkungan Hidup, untuk yang lain kan ada posnya masing-masing," pungkasnya. dtc