Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnisbisnisdaily.com - Medan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Utara menggelar pasar murah di sembilan daerah. Pasar murah untuk menjaga stabilitas harga dan persediaan bahan-bahan pokok menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Kepala Disperindag Sumut Alwin Sitorus menyebutkan kesembilan daerah itu adalah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Pakpak Barat. Hal itu dikatakan Alwin menjawab medanbisnisdaily.com, di Medan, Senin (27/11/2017).
Antara lain di Medan, pasar murah digelar Medan Tuntungan pada 27 November 2017. Di Binjai digelar di Pujasera Kota Binjai 28 November 2017. Sedangkan di Langkat, digelar di Komplek Sentra UMKM di Stabat 29 November 2017, sementara di Sergai di Teluk Mengkudu 30 November 2017.
Disebutkan produk yang disediakan di pasar murah adalah bawang putih, bawang merah, daging sapi, beras, tepung, gula, minyak goreng, sirup kurnia, makanan kaleng dan produk-produk UKM.
"Semuanya dijual lebih murah dari harga pasaran, seperti gula Rp 11.500 per kg, minyak goreng Rp 10.000 per kg, bawang putih Rp 15.000 per kg, beras premium Rp 9.950 per kg, beras medium Rp 8.100 per kg, sirup kurnia Rp 16.000 per kg," kata Alwin.
Adapun pasar murah itu digelar atas kerjasama Disperindagsu dengan antara lain Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Agrifirst, CV Tetap Jaya, PT MusiMas, PT Kurinia Gemilang, PT King Fisher dan Koperasi Konsumen Perisai Srikandi Juang.
Lebih lanjut dikatakan Alwin, biasanya setiap tahun pemerintah kabupaten/kota juga menggelar pasar murah. Dengan begitu, diharapkan kondisi harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru dapat terkendali.
Soal pengendalian harga dan pasokan bahan pokok, tambah Alwin, menjadi fokus Disperindag Sumut saat ini, apalagi menjelang musim perayaan Natal dan Tahun Baru. Pihaknya pun terus mengintensifkan pengawasan terhadap harga dan pasokan bahan pokok.
Pengawasan secara intensif tersebut dilakukan bukan saja oleh pihaknya, namun juga melalui koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD), dengan Bulog Divre I dan bahkan dengan pihak keamanan.
"Dan kepada distributor dan juga produsen, terus kita kuatkan koordinasi. Kita tidak ingin bahwa suatu momen perayaan hari besar keagamaan misalnya, dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menarik untung yang tidak sesuai cara dan mekanismenya," kata Alwin.