Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Medan. Walau kondisi kesehatannya mulai membaik, sejak kemarin (27/11/2017), korban penganiayaan puluhan petugas satpam Kampus Universitas Sumatra Utara (USU) Imanuel Silaban atau Nuel (26) kembali harus menjalani rawat inap di RS Columbia. Nuel dirawat karena kestabilan tubuhnya terganggu; kepala pusing-pusing, air ludah terus-menerus keluar dan muntah-muntah.
"Seharusnya jadwal check up Nuel hari Kamis (30/11/17), tetapi karena kondisinya menurun kami bawa saja ke RS lebih awal," kata Ibu Nuel, Erida Siahaan menjawab medanbisnisdsily.com, Selasa (28/11/2017).
Oleh dr Kolman Saragih yang merawat Nuel disebutkan bahwa berbagai persoalan yang tengah menggelayuti Nuel membuat pikirannya tersita ke situ. Hal tersebut tidak seharusnya dilakukannya, mengingat dia masih berada dalam proses pemulihan. Dibutuhkan waktu sekitar enam bulan agar kondisi kepala Nuel yang mengalami keretakan kembali normal.
Sebagaimana diketahui, pertengahan Oktober lalu Nuel yang pernah kuliah di Fakultas Ilmu Budaya USU dikeroyok puluhan satpam USU di dalam kampus. Akibat kondisi luka parah yang dialaminya dia sempat dirawat di ruang ICU RS Columbia.
"Terhitung sejak 9 November lalu karena dinyatakan tidak perlu lagi dirawat di RS, kami pulang untuk rawat jalan," kata Erida.
Selama satu minggu lebih, kata Erida, Nuel berada di Balige guna menenangkan kondisi psikisnya. Dalam jarak tertentu dia sudah bisa bepergian bertemu dengan teman-temannya.
"Sudah bang, kalau makan aku sudah normal. Kata perawat butuh tiga hari aku rawat inap di sini," terang Nuel.