Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pasuruan. Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar menyebut pencalonan Saifullah Yusuf dalam Pilgub Jatim disebut atas dorongan ulama. Para kiai menitipkan mandat di pundak pria yang juga menjabat Wakil Gubernur Jatim tersebut.
"Gus Ipul ini diminta para kiai untuk ke gubenuran. Gus Ipul tak mencalonkan diri, beliau diminta kiai. Jadi ada mandat kiai di pundak Gus Ipul," kata KH Anwar saat memberikan sambutan dalam haul ke-36 KH Abdul Hamid bin Abdullah Umar di Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Selasa (28/11/2017).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Kediri, ini menyampaikan kronologi alasan para kiai meminta Gus Ipul. Ia juga menegaskan Gus Ipul adalah cucu salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri.
"Ada kader NU namanya Khofifah jadi menteri, Gus Ipul wagub, juga Ketua NU. Maksudnya para kiai, sudahlah kader NU berbagi peran. Halim (Iskandar) juga diminta para kyai, 'Kamu ikhlas aja terus jadi Ketua DPRD'. Berbagi peran. Meski dia sudah pasang spanduk di mana-mana, dia mau mengalah," terangnya.
Ia juga mengingatkan pembagian peran yang diinginkan para kiai tersebut semata-mata demi keutuhan dan kemaslahatan umat.
"Jangan hal-hal spekulatif digadaikan untuk hal yang nggak pasti. Karepe kyai iku ngunu. Bisa kabul, bisa nggak," tandasnya.
Meski faktanya ada dua kader NU yang maju sebagai calon gubernur, ia meminta umat tetap bersatu.
"Dimohon dengan hormat kiai menyuruh santrinya tetap menjaga kesatuan, stabilitas keamanan, dan ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah wathaniyah. Kita datang ke dunia bukan untuk saling menghantam, tapi saling memberi hormat," ungkapnya.
Gus Ipul sendiri menanggapi apa yang disampaikan Kiai Anwar Iskandar sebagai hal yang wajar.
"Kiai tadi kan menjelaskan saja kronologinya bahwa sebenarnya yang diinginkan para kiai itu adalah berbagi peran, tidak berebut jabatan. Itu aja yang diinginkan kyai. Tapi itu bisa dituruti, bisa tidak. Selebihnya tergantung pada masyarakat," kata Gus Ipul.
"Dari awal memang saya diminta para kiai untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak. Hasilnya sampai sekarang ini ada yang sesuai dengan rencana ada yang belum ya kita terus mencoba sebisa mungkin sekuat tenaga. Alhamdulillah tahun 2018 saya dipasangkan dengan Mas Anas, yang memiliki prestasi luar biasa selama dua periode memimpin Banyuwangi," pungkasnya. (dtc)