Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bogor. Mendikbud Muhadjir Effendy minta sekolah-sekolah di Bogor mencegah kasus perkelahian antarpelajar. Dia tak ingin kasus tewasnya pelajar akibat duel atau tawuran terulang lagi di Bogor. Jika hal itu masih ada, pihaknya akan memberikan sanksi.
"Pokoknya kita sanksilah, artinya ya kita mengharapkan itu tidak terjadi lagi. Kalau sudah mendahulukan sanksi, artinya kita mengira itu akan terjadi lagi, dong," kata Muhadjir seusai pengarahan langsung kepada guru dan kepala sekolah di Bogor di Sekolah Islam Terpadu Al-Madinah, Jalan Raya Keradenan, Kabupaten Bogor, Selasa (28/11/2017).
Menteri Muhadjir juga mengancam akan memberikan sanksi tegas terhadap pihak sekolah jika ada peristiwa serupa kembali terulang. Namun ia tidak memberi penjelasan lebih terperinci tentang sanksi tegas apa yang akan diberikan.
"Kalau (kepala sekolah) kita pecat (sebagai sanksinya), kalau (kepala sekolah) itu swasta gimana mecatnya?" sambung Muhazir.
Setelah memberi pengarahan kepada guru dan kepala sekolah, Menteri Muhadjir didampingi Bupati Bogor Nurhayanti dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Luthfi Syam mengunjungi Polres Bogor untuk menanyakan langsung kasus duel maut antarpelajar yang menewaskan siswa SMP Islam As-Syuhada, Rumpin, itu.Seperti diketahui, belakangan ini ramai kasus meninggalnya pelajar di Bogor setelah terlibat duel dengan pelajar dari sekolah lain. Di Kota Bogor, Hilarius Cristian Even Rahardjo, yang merupakan pelajar SMA Budi Mulia, Bogor, tewas setelah berduel ala gladiator dengan pelajar SMA Mardi Yuana, Bogor. Kemudian, pada awal November 2017, seorang pelajar di Gunungsindur tewas dengan luka sabetan senjata tajam setelah diduga terlibat tawuran antarpelajar. Terakhir, pelajar SMP Islam di Rumpin, Kabupaten Bogor, tewas setelah berduel dengan pelajar lain pada Jumat (24/11/2017). (dtc)