Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kabupaten Semarang. Sekitar 30 hektar lahan pertanian sayur di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, terdampak longsor saluran irigasi. Longsoran irigasi ini mengakibat warga setempat terkendala untuk mencuci hasil panen.
Longsornya saluran irigasi di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, yang berada di ketinggian 300-an meter tersebut praktis mengakibatkan saluran irigasi terputus. Semula saluran irigasi ini digunakan untuk mengaliri lahan pertanian di Dusun Sidomukti dan sebagian Dusun Kluwihan.
"Yang terdampak langsung lahan pertanian tersebut berada di Dusun Sidomukti. Luas lahan sekitar 30 hektar," kata Kepala Desa Sidomukti, Rovik Asari, Rabu (29/11/2017).
Saluran irigasi ini praktis tidak mengalir sejak Minggu (26/11) lalu hingga sekarang. Padahal saluran irigasi ini diperlukan petani untuk kebutuhan lahan. Kepala Dusun Kluwihan, Ahmad Damroji, mengatakan putusnya saluran irigasi membuat para petani terkendala, salah satunya kesulitan mencuci hasil panen.
"Semula kalau panen wortel, lonjang, bayam dan sawi, langsung dicuci di saluran irigasi yang telah dibagi. Sekarang ini, para petani harus mencuci hasil panenan di rumahnya masing-masing. Selain itu, petani juga kesulitan menyemprot hama," ujarnya.
Pada bulan Desember dan Januari, lanjutnya, biasanya ada sebagian petani mulai mengarap sawahnya. Namun, untuk kali ini karena saluran irigasi rusak, praktis lahan persawahan tidak bisa digarapnya. (dtc)