Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Moskow. Pemerintah Rusia ikut mengutuk peluncuran rudal yang kembali dilakukan Korea Utara (Korut). Peluncuran rudal itu disebut Rusia sebagai aksi provokasi yang akan memicu ketegangan lebih jauh.
"Tidak diragukan lagi, peluncuran rudal terbaru merupakan aksi provokasi yang memicu peningkatan ketegangan lebih jauh," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/11/2017).
"Kami mengutuk peluncuran ini dan berharap agar semua pihak terkait tetap tenang, yang diperlukan untuk menjaga situasi di semenanjung Korea tidak berubah menjadi skenario terburuk," imbuhnya.
Korut mengklaim berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua jenis baru, yang disebut Hwasong-15. Rudal antarbenua (ICBM) itu diklaim mampu menjangkau seluruh daratan utama AS.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (29/11/2017), klaim itu diumumkan oleh North Korean Central Television (KCTV) yang merupakan televisi nasional Korut. Nenek penyiar berita ternama Korut, Ri Chun-Hee, tampil langsung menyampaikan pengumuman ini.
Disebutkan KCTV bahwa peluncuran rudal Hwasong-15 itu diperintahkan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong-Un. Tayangan KCTV juga menampilkan foto Kim Jong-Un sedang menandatangani perintah peluncuran rudal, serta foto dokumen perintah peluncuran ini.KCTV menyebut rudal Hwasong-15 ini merupakan rudal Korut paling hebat. Rudal ini disebut mampu menjangkau seluruh wilayah AS. Penyiar berita KCTV mengatakan, rudal Hwasong-15 ini mampu mengudara sejauh 950 kilometer selama 53 menit, dengan mencapai ketinggian 4.475 kilometer. (dtc)