Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Di akhir masa jabatannya sebagai Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi mengumumkan bahwa bentuk usaha tetap (BUT) dengan inisial G yang merupakan perusahaan multinasional telah melunasi kewajiban pajaknya.
"Makasih teman-teman berita bagus di Bulan November, kebetulan saya lahir November, dan saya akan berakhir masa sebagai PNS 24.00 WIB, tapi sebelum berakhir jadi PNS nanti malam saya akan umumkan bahwa kinerja dari temen-temen kanwil khusus dan KPP Badora (badan dan orang asing) telah menyelesaikan tugas dengan baik, bahwa ada perusahaan inisalnya G telah melunasi pajaknya sesuai dengan peraturan UU perpajakan di Indonesia," kata Ken di Kantor Pusat Dirtjen Pajak, Jakarta, Kamis (30/11).
Ken menjelaskan, yang dibayarkan BUT G ini merupakan kewajiban tahun 2015 yang berupa pajak penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang bisa memajaki perusahaan G tersebut, karena di UU pajak kita memenuhi syarat untuk itu," ungkap dia.
Ken menuturkan, pelunasan dilakukan sejak pagi hari ini dan angkanya tidak bisa diungkapkan karena berkaitan dengan Pasal 34 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) tentang kerahasiaan data wajib pajak.
"Baru 5 menit yang lalu mereka melakukan pembayaran, langsung dari AS ke Singapura baru sampai sini, oleh karena itu dari pagi tadi saya menunggu pembayarannya, karena pembayarannya lewat udara, Amerika jauh lho," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Khusus Muhammad Haniv mengungkapkan, dengan dilunasi kewajiban pajak tahun 2015 maka masalah pelaporan tahun ke depannya tidak dilakukan sendiri dalam SPT.
"Kita lakukan pemeriksaan, dan memang alot sekali karena ini memang masalah diseluruh dunia, kita bisa selesaikan masalah tersebut dengan pembayaran yang lumayan, dan artinya sudah win-win solution dengan pihak Google, ooh oleh BUT G. Jadi saya enggak bisa bicara lebih banyak karena ini berkaitan dengan kerahasiaan," kata Haniv. (dtf)