Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Dhaka. Untuk pertama kalinya, Paus Fransiskus akhirnya menyebutkan kata 'Rohingya' dalam kunjungannya ke Bangladesh. Sebelumnya, dalam lawatannya di Myanmar, Paus sama sekali tidak mengucapkan kata tersebut.
"Kehadiran Tuhan hari ini juga disebut Rohingya," kata Paus saat bertemu dengan kelompok multiagama di Gereja Katederal St. Mary di Dhaka pada Jumat (1/12) waktu setempat seperti dilansir Voice of America, Sabtu (2/12).
Hal itu disampaikan pemimpin umat Katolik sedunia tersebut usai bertemu para pengungsi Rohingya yang didatangkan ke ibu kota Dhaka dari Cox's Bazaar, kamp-kamp pengungsi di wilayah Bangladesh selatan yang menampung ratusan ribu warga Rohingya yang kabur dari Rakhine, Myanmar.
Dalam pertemuan mengharukan dengan sekelompok pengungsi Rohingya itu, Paus mengucapkan salam dan memegang tangan-tangan mereka sembari mendengarkan kisah mereka. Di antara para pengungsi tersebut, terdapat seorang anak perempuan berumur 12 tahun yang menceritakan bahwa dia telah kehilangan seluruh keluarganya dalam serangan militer Myanmar di desanya.
"Tragedi Anda sangat sulit, sangat berat, namun kami memberi ruang hati kami untuk Anda," kata Paus kepada para pengungsi Rohingya tersebut. "Atas nama semua orang yang telah menganiaya Anda, yang telah menyakiti Anda, dan terutama ketidakpedulian dunia, saya meminta maaf. Maafkan kami," imbuhnya.
Sebelum berkunjung ke Bangladesh, Paus telah melawat Myanmar selama empat hari. Dalam kunjungannya itu dia sama sekali tak menyebut Rohingya, hingga dirinya dikritik para aktivis HAM.
Dalam komentar-komentar publiknya sebelumnya, Paus sebenarnya telah mengecam perlakuan buruk yang dialami Rohingya. Namun para penasihatnya telah mengimbau Paus untuk tidak menyebut kata 'Rohingya' selama kunjungannya di Myanmar, karena dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi keras dari publik Myanmar hingga bisa berdampak buruk pada sekitar 650 ribu warga Katolik di negara tersebut.(dtc)