Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Denpasar. Kegiatan pariwisata sempat sepi saat erupsi Gunung Agung. Setelah di data, hanya wilayah Karangasem dan Amed yang kena dampak dari erupsi.
Erupsi Gunung Agung sempat membuat sektor pariwisata di Bali menurun. Berbagai media sosial (medsos) mengabarkan seluruh destinasi wisata di Bali terkena imbas erupsi gunung tertinggi di Bali yang berada di Kabupaten Karangasem ini. Namun hal tersebut dibantah oleh Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bali.
Menurut Ketua DPD ASPPI, Nyoman Sudiadnyana, tidak semua destinasi wisata di Bali terkena imbas dari erupsi Gunung Agung. Hanya sedikit dibandingkan dengan jumlah destinasi wisata saat ini.
"Yang terdampak itu diwilayah Timur. Tidak sampai 25 persen. Hanya disekitar wilayah Karangasem dan Amed," ujarnya,Minggu (3/12/).
Destinasi wisata yang terdampak, kata Nyoman, kebanyakan destinasi wisata minat. Seperti rafting dan hiking di wilayah sekitar Gunung Agung. Mulai terpapar abu vulkanik dan aliran lahar dingin.
"Kita khusus yang terkena. Di sepanjang aliran sungai di sekitar Karangasem memang terkena lahar dingin sehingga tidak bisa digunakan rafting. Sementara yang paling besar memukul yakni di Pura Besakih yang biasanya ramai, karena masuk zona rawan akhirnya ditutup," tambahnya.
Sementara untuk wilayah Selatan dan Barat, tambah Nyoman, sangat aman dikunjungi wisatawan. Karena jarak antara Gunung Agung dan destinasi wisata di wilayah itu sangat jauh. Paling dekat sekitar 60 kilometer.
"Masih banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Pantai Kuta, Ubud, Tanah Lot, Nusa Dua, Pantai Pandawa dan masih banyak lagi. Tidak ada alasan memang untuk tidak berlibur ke Bali. Senyampan aman dari erupsi. Kita harap bandara juga tidak tutup," pungkasnya. (dtt)