Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Dhaka. Paus Fransiskus menahan diri tak mengucapkan kata 'Rohingya' saat berkunjung ke Myanmar. Paus pun mengungkap kenapa melakukan hal tersebut.
Dilansir dari CNN, Minggu (3/12), Paus menyebut kalau dia mengucapkan kata 'Rohingya' di Myanmar, hal itu akan menyebabkan pintu negosiasi tertutup.
"Seandainya saya mengatakan kata tersebut, saya membuat pintunya tertutup," kata Paus kepada wartawan saat penerbangan pulang dari Bangladesh.
Menurut Paus, dia tak ingin terlihat menutup pintu dialog secara gamblang. Paus lebih ingin mengedepankan usaha negosiasi.
"Saya tidak suka menutup pintu dialog dengan gamblang di hadapan umum. Tapi lebih suka melakukan dialog," ujar Paus.
Tidak di Myanmar, Paus menyebutkan kata 'Rohingya' dalam kunjungannya ke Bangladesh. Hal itu disampaikan pemimpin umat Katolik sedunia tersebut usai bertemu para pengungsi Rohingya yang didatangkan ke ibu kota Dhaka dari Cox's Bazaar.
"Kehadiran Tuhan hari ini juga disebut Rohingya," kata Paus saat bertemu dengan kelompok multiagama di Gereja Katederal St. Mary di Dhaka pada Jumat (1/12) waktu setempat.
Dalam pertemuan mengharukan dengan sekelompok pengungsi Rohingya itu, Paus mengucapkan salam dan memegang tangan-tangan mereka sembari mendengarkan kisah mereka. Di antara para pengungsi, terdapat seorang anak perempuan berumur 12 tahun yang menceritakan bahwa dia telah kehilangan seluruh keluarganya dalam serangan militer Myanmar di desanya.
"Tragedi Anda sangat sulit, sangat berat, namun kami memberi ruang hati kami untuk Anda," tutur Paus kepada para pengungsi. (dtc)