Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebingtinggi. Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan, banjir yang melanda Tebingtinggi sejak Sabtu (2/12/2017), merendam 25 kelurahan dan 50 lingkungan dengan 8.421 kepala keluarga (KK) atau 33.825 jiwa harus mengungsi.
Sementara. kerusakan yang terjadi adalah, sawah terendam seluas 86,02 hektar, tanaman semangka 5.000 M2, bawang 8.000 m2, cabai merah 1 hektar. Selain itu, kerambah ikan mengalami kerusakan sebanyak 30 unit, sayur-sayuran 3,54 hektar, fasilitas lainnya yakni tanggul Sei Bahilang (kiri-kanan) sepanjang 2 km, tanggul Sei Padang sepanjang 4 km, dan tanggul Sei Sibarau sepanjang 1 km.
“Kerusakan lainnya, fasilitas umum ruas jalan nasional sepanjang 10 km, jalan provinsi 5 km, jalan kota 10 km serta irigasi 10 km dan kerugian materi lebih kurang Rp 21,777 miliar dengan total kerugian lebih kurang Rp 199,844 miliar,” kata Umar dalam laporannya kepada Gubernur Sumut HT Erry Nuradi yang melakukan kunjungan mendadak ke Tebingtinggi khusus meninjau banjir di kota itu, Minggu sore (3/12/2017), di Posko Banjir Rumah Dinas Walikota Tebingtinggi.
Disampaikan Umar, banjir yang mulai menggenangi Kota Tebingtinggi disebabkan Sei Padang, Sei Bahilang dan Sei Sibarau meluap karena tak mampu menampung debit air yang datang dari hulu sungai.
Selama kondisi banjir tersebut, Pemerintah Kota Tebingtinggi telah melakukan tindakan, berupa pendirian tempat mengungsi sebanyak 47 tenda atau kemah, 21 tenda kesehatan yang dibuat tersebar di 5 kecamatan. Sedangkan bantuan yang telah disuplai kepada warga yang terkena banjir berupa beras 13 ton, 10.000 nasi bungkus, 3.000 roti, 450 kotak mie instan dan gula, kopi serta teh di posko-posko penampungan.
Menurut Umar, debit air di atas level yang tidak mampu ditampung Sungai Padang, juga banyak balok-balok kayu besar yang hanyut, sehingga menghambat derasnya arus, dan kini balok-balok tersebut tersangkut di bendungan Bajayu.
Menanggapi hal itu, Gubsu langsung memerintahkan Dinas PU yang ikut serta dalam rombongan segera mungkin membersihkan balok-balok kayu yang berada di Sungai Padang sampai ke hilir.
Sampai dengan Minggu petang (3/12/2017), dari pantauan di lapangan yang semula ruas-ruas jalan yang digenangi air sempat menghambat lalu lintas, kondisi jalan sebagian besar sudah bisa dilalui.
Sedangkan ruas Jalan Sudirman tepatnya di depan RS Sri Pamela yang merupakan akses keluar masuknya ke Tebingtinggi buat kenderaan pribadi, pada Minggu petang sudah bisa dilalui secara bertahap, meskipun masih ada genangan air. Dan untuk kondisi ini Walikota Tebingtinggi menyatakan tanggap darurat selama 15 hari sampai dengan 14 Desember 2017.