Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bekasi. Bripka Slamet dan Iptu Panjang anggota Polsek Pondok Gede, Kota Bekasi menjadi korban pembacokan saat mencoba membubarkan tawuran di kawasan Jatimakmur. Lokasi yang dituju kedua anggota polisi itu memang sering terjadi tauran.
Pantauan detikcom di sepanjang Jalan Celepuk 1,2,3,4, dan 5 Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi sejak pukul 16.00 WIB terpantau sepi. Warga tidak terlihat keluar rumah sepanjang jalan Celepuk.
Lokasi penggeroyokan terhadap kedua anggota polisi diketahui di gang Celepuk 2 menuju gang Celepuk 1 persis di depan pos satpam RW 12. Warga di lokasi kejadian tidak mengetahui kejadian penggeroyokan tersebut.
"Saya juga enggak tahu itu anak-anak dari mana yang semalam dan yang suka tawuran. Kalau tawuran di sini sering setiap malam minggu di sini. Kalau tawurannya sering pakai motor sambil nyeret-nyeret sajam mungkin pada mabuk. Anak-anaknya ada kali sekitar 30 orang yang suka tawuran," kata Misam (60) satpam Jl Celepuk 2, RW 012, Minggu (03/12/2017).
Misam mengakui jika di daerah Jatimakmur sering terjadi aksi tawuran. Aksi tawuran diakuinya sering terjadi hampir setiap malam Minggu, tetapi bukan di Jalan Celepuk melainkan di Jalan raya Jatimakmur tepatnya di Jl Kodau.
"Saya sudah satu tahun jadi satpam di sini. Jadi selama saya jaga di sini ya sempat dengar ada tawuran di depan jalan karena bunyi kendaraan berisik terus ada yang ngomong "tawuran-tawuran", cuma enggak sampai kemari hanya di depan jalan raya itu saja. Mungkin kalau kaburnya ke jalan ini," kata Misam.
Ketika ditanya perihal kejadian penggeroyokan anggota polisi pada Minggu (3/12) dini hari, Misam tidak mengetahui jelas peristiwa itu. Ia mengatakan kemungkinan pada saat itu polisi melakukan patroli melewati Jalan Celepuk 2 menuju Celepuk 1.
"Saya sih cuma dengar saja kejadian tengah malam itu sekitar jam 4 kan kejadianya. Jadi jalannya yang ditutup itu portal Cilepuk 1 saja, kalau Cilepuk 2 enggak ditutup. Kalau Cilepuk 1 itu ditutup setiap jam 12 malam, itu pakai pagar, mungkin polisi kejebak di pagar jalan celepuk satu itu dan dikeroyok," kata Misam.
Terkait 'Geng Rawa Lele 212', Misam menjelaskan jika nama 'Rawa Lele' sebenarnya hanya sebutan masyarakat. Rawa Lele yang dimaksud adalah sawah yang dulu ada di sekitar Jalan Celepuk.
"Kalau Geng Rawa Lele saya mah nggak tahu. Setahu saya di sini jadi Rawa Lele itu cuma cerita. Jadi di depan Jalan Celepuk itu di sini rawa seperti sawah itu. Jadi bukan geng atau apa ya dulu, di depan Jalan Celepuk ini rawa-rawa yang dinamain Rawa Lele," kata Misam.
Warga di sekitar lokasi tidak mengetahui jelas aksi pengeroyokan itu. Warga merasa resah atas aksi pengeroyokan kedua anggota polisi dini hari tadi.
"Saya malah jadi resah di sini. Kalau kejadian semalam engga tahu, soalnya di sini emang sepi apalagi jam segitu pasti enggak ada warga di sini yang tahu soal itu," kata Jijah Najwa, warga Jalan Cilepuk 2. (dtc)