Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebingtinggi. Pasca musibah banjir yang merendam ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Tebingtinggi, mendadak puluhan warga di Jalan Pulau Samosir, Lingkungan 1, Kelurahan Persiakan, Kecamatan Padang Hulu berkumpul. Mereka mempertanyakan bantuan yang hingga hari ke tiga usai banjir tapi belum pernah mereka terima, Selasa (5/12/2017).
Menurut para warga, pasca banjir kemarin tidak satupun warga mendapatkan bantuan dan dikunjungi pejabat, apalagi kepala lingkungan (kepling). Padahal, saat musibah banjir, ketinggian air hampir dua meter merendam pemukiman mereka, belum lagi rumah warga yang tinggal di pinggiran Sungai Bahilang.
“Kami mendengar sudah banyak bantuan disalurkan Pemko Tebingtinggi, mulai dari 13 ton beras, 3.000 bungkus roti, 10.000 nasi bungkus hingga 450 kotak mi instant yang sudah dibagikan, tapi mengapa kami tidak ada mendapat bantuan sedikitpun,” ucap warga di hadapan Camat Padang Hulu, Abdul Halim Purba dan Lurah Persiakan, Rahmadsyah Lubis saat meninjau kondisi warga usai ditimpa musibah banjir.
Selain menuntut bantuan bahan makanan mereka juga menuntut bantuan berupa jasa kesehatan berupa obat-obatan. Sebab mereka mendengar di daerah lain ada. Warga meminta oknum kepala lingkungan diganti karena tidak mau peduli dengan kondisi warganya.
“Kami minta kepling kami diganti, atau kampung ini dibagi saja menjadi dua kepala lingkungan, sebab kami tidak pernah diperdulikan,” cetus Tini dan warga lainnya.
Camat Abdul Halim Purba menegaskan pihaknya akan langsung membagi bantuan kepada warga di Lingkungan I, Kelurahan Persiakan. Begitu juga bantuan kesehatan lainnya. Sedangkan tentang padamnya air PDAM Tirta Bulian yang sudah berlangsung hingga tiga hari pasca banjir, Camat berjanji akan segera mendatangkan air bersih ke lingkungan tersebut.
“Saya sudah hubungi pihak PDAM, katanya mereka akan menurunkan mobil tangki hari ini,” ujar Halim Purba.
Sementara di kawasan lain, tepatnya di Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan yang juga merupakan salah satu kawasan terparah dilanda banjir, para warga yang sedang menjemur berbagai peralatan rumah tangga dan perabot karena terendam air banjir mengaku, penyaluran bantuan sudah mereka terima sejak hari pertama musibah banjir.
“Sejak hari pertama banjir, bantuan sudah sampai di kampung kami. Meski hanya beras, nasi bungkus dan mie instant, tapi lumayanlah bisa meringankan beban. Petugas kesehatan pun tetap standbay di posko yang didirikan badan bencana di sini. Obat-obatan tetap tersedia bila diperlukan,” ungkap Rudi Hartono ketika sedang memperbaiki mesin becak bermotornya yang terendam banjir.