Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Purworejo - Pemkab Purworejo menggelar festival durian. Tujuannya untuk mencari ikon baru durian untuk daerah tersebut. Raja buah dari berbagai jenis dan asal di seantero Purworejo didatangkan dan dilombakan untuk dipilih sebagai jawara.
"Durian Sikatap dari Desa Kalitapas, Kecamatan Bener sebelumnya telah kami tetapkan sebagai ikonnya Purworejo. Rasanya manis agak pedas, legit, dagingnya kuning dan tebal sehingga biji buahnya kecil dan pipih. Nah, festival ini bertujuan untuk mencari ikon baru setelah Sikatap," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo, Eko Anang, Selasa (5/12/2017).
Tiga juri utama ditugaskan untuk menilai buah durian yang dilombakan. Adapun kriteria penilaiannya antara lain bobot buah, bentuk buah, warna kulit, tekstur, serat, kematangan, serta warna daging buah. Ukuran biji, aroma, rasa, hingga keunikan juga masuk dalam penilaian.
Dari festival tersebut diambil 3 juara utama. Juaranya akan menjadi ikon baru sehingga Purworejo nantinya akan memiliki lebih dari satu jenis ikon buah durian.
"Harapannya nanti Purworejo akan memiliki lebih dari satu ikon, minimal ada 4 lah ditambah dengan yang menang ini, selanjutnya hasil pemenang juga akan kami laporkan ke Kementrian Pertanian RI sebagai varietas unggul dari Purworejo," lanjut Eko.
Festival sendiri diikuti oleh 25 peserta yang diambil dari 9 Kecamatan. Puluhan jenis durian seperti Singke Laos, Siwar, Sinongko, Serobyong, Jonggrang, Manten, Pithi hingga durian Bagong ikut dalam gelaran tersebut.
"Sebenarnya masih banyak jenis yang ada di Purworejo selain jenis-jenis tadi. Kucing ngruwel, montong, petruk dan lain-lain. Namun jenis itu tidak ikut dalam festival kali ini. Terus untuk durian Sikatap tidak boleh ikut karena sudah menjadi ikon Purworejo," imbuhnya.
Durian jenis Manten dari Ketaon, Desa Girijoyo, Kecamatan Kemiri, yang pohonnya sudah berumur lebih dari seratus tahun dinyatakan sebagai juara 1 dalam gelaran tersebut. "Semoga benar-benar bisa jadi ikonnya Purworejo dan dibudidayakan dengan baik sehingga semakin terkenal," tutur Turahman (41), pemilik pohon.
Tidak hanya durian unggulan yang dilombakan, dalam festival tersebut juga ditawarkan berbagai stand seperti obral durian murah berkualitas, kuliner serba durian, hingga berfoto selfie dengan putri durian. Para penggemar kopi juga bisa menikmati sajian kopi durian yang dijual dengan harga hanya 500 perak per gelas. (dtc)