Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi atau BUMN Karya mulai menunjukkan gejala kesulitan keuangan. Meski masih mencetak laga, namun terpantau rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) BUMN-BUMN tersebut membengkak.
Makin tinggi DER maka makin tinggi beban utang yang harus ditanggung perusahaan, dan bisa menurunkan kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya.
Meski demikian, bukan berarti pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa. Sekretaris Kementerian BUMN periode 2005-2010, Said Didu punya saran bagi pemerintah agar keuangan BUMN Karya yang mulai berdarah-darah tidak semakin buruk dan bisa dipulihkan.
"Saran saya sih, jangan semua proyek sekarang dikerjakan, fokuskan pada proyek agar selesai sehingga ada revenuesegera," kata dia ketika berbincang melalui sambungan telpon, Jumat (8/12).
Dengan cara tersebut, BUMN pelaksana pembangunan bisa segera memperoleh pemasukan untuk menyelesaikan kewajibannya seperti pembayaran utang pinjaman, hingga membayar jasa sub kontraktor dan keperluan lainnya.
"Kalau selesai semua 70% kan enggak bisa ada revenue, tapi kalau dibatasi sebagian dan diselesaikan maka itu lebih cepat ada revenue kan. Untuk proyek yang masih rencana mending tahan dulu," sambung dia.
Para direksi BUMN karya yang dihubungi saat ini mengaku sedang rapat sehingga belum bisa memberikan penjelasan terkait kabar ini. (dtf)