Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dua hari berlangsung (5-6/12/2017), Job Fair 2017 yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut di Landasan Udara Soewondo Medan (bekas Bandara Polonia) berlangsung sukses. Menghadirkan peserta dari 500 perusahaan dengan berbagai latar belakang bisnis, menyediakan 2.500 lowongan kerja dan mendatangkan sekitar 25.000 pengunjung para pencari kerja.
Dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumut Erry Nuradi, Job Fair yang diselenggarakan bersama BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumut dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen tersebut berhasil mencatatkan rekor Museum Dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori jumlah perusahaan peserta terbanyak.
Khusus STIM Sukma, institusi pendidikan yang sudah berdiri sejak tahun 2000 inilah yang memegang peranan penting yang menentukan suksesnya penyelenggaraan Job Fair yang disebut-sebut berbiaya kurang lebih Rp 300 juta itu. Dengan pengalaman sebelumnya menyelenggarakan even serupa pada Mei lalu, para tenaga kreatif STIM Sukma me-manage sedemikian rupa seluruh alur penyelenggaraannya sehingga benar-benar berlangsung dengan tertib serta lancar tanpa kegaduhan sedikit pun.
"Kalau sampai menggunakan jasa penyelenggara even (EO) sudah habis berapa ini. Pengalaman kami yang lalu diterapkan di sini," kata Wakil Ketua STIM Sukma yang juga Wakil Ketua Panitia Job Fair 2017, Ardian Ramadhani Pulungan.
Melibatkan para mahasiswanya, STIM Sukma tampil all out sebagai penyelenggara job fair. Merekalah yang paling tahu jumlah pelamar kerja yang datang serta berasal dari mana. Secara manual dan online Ardian dan crew-nya mempersiapkan formulir pendaftaran yang harus diisi calon pelamar kerja.
Pantauan medanbisnisdaily.com, kehadiran pengunjung pada hari pertama dan kedua tidak ada perbedaannya. Jumlahnya sama-sama membludak.
"Puas, terbayar lelah saya melihat job fair berlangsung sukses," kata Ardian.
Sukses menjadi penyelenggara job fair, STIM Sukma juga berhasil mendapatkan "prestasi" lainnya. Selain membantu penyelenggaraan pameran tersebut, ternyata sebagian mahasiswa lainnya memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia.
"Saya tawarkan ke para mahasiswa 50 tenda yang berdiri di sekeliling lokasi job fair untuk berdagang apa saja yang mereka mau. Tidak saya paksa atau dorong-dorong," ujar Ardian.
Pucuk dicinta, ulam tiba. Para mahasiswanya, khususnya dari program studi Manajemen Pemasaran antusias menyambut kesempatan tersebut. Di antaranya adalah Nurhasanah Lubis (19) yang masih duduk di semester 3.
Bersama empat orang mahasiswa lainnya mereka membuka dagangan yang menyediakan makanan Chicken Wings dan Ice Cinchaw. Tak percuma, selama dua hari menyediakan dagangan tersebut Nurhasanah berhasil meraup keuntungan sekitar Rp 1,4 juta.
Tak cuma Nurhasanah, beberapa juniornya di program studi yang sama seperti Riza Fiandi, Muhammad Nurcarlos dan Bustanul Hilmi, dengan dagangan makanan masing-masing mereka juga berhasil memperoleh laba dengan jumlah lumayan. Lebih dari Rp 1 juta.
Ternyata soal kecakapan berbisnis oleh para mahasiswa memang jadi perhatian khusus bagi STIM Sukma. Selain terdapat mata kuliah Kewirausahaan guna membekali mahasiswa dengan aneka pengesahan bisnis, juga dibentuk wadah Pengembangan Bisnis dan Entrepreneurship. Wadah ini menjadi tempat berbagi atau share berbagai kiat dalam menjalankan usaha.
"Sekitar Rp 60-70juta keuntungan yang dipetoleh mahasiswa selama dua hari berdagang di Job Fair, kami memang berusaha mengedukasi mereka agar mahir menjalankan usaha," ujar Ardian.
Bersama perusahaan-perusahaan, di mana STIM Sukma sudah menjalin relasi sejak dini, tegas Ardian, kepada merekalah kelak dimintakan menampung lulusan-lulusannya untuk dipekerjakan.