Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kediri. Seorang pria paruh baya ditemukan tak bernyawa di kamar hotel Pondok Indah, Jalan Raden Patah, Kota Kediri. Korban ditemukan tergeletak di kasur dan darah keluar dari mulut. Dari tubuhnya juga mengeluarkan bau.
Identitas korban bernama M. Ridlo (59) asal Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korban diketahui biasa check in di hotel, bersama seorang perempuan.
Dari keterangan petugas kebersihan hotel, Agus (48), korban check in, Kamis (7/12/2017) pukul 11.00 wib bersama perempuan. Dan hari ini, Jumat (8/12/2017) sekitar pukul 12.00 wib, Agus berniat membersihkan kamar, saat pintu diketuk dan tak ada jawaban, Agus merasa curiga dan langsung membuka paksa pintu kamar hotel.
Tak disangka Korban M. Ridlo sudah tak bernyawa di atas kasur dengan memakai celana panjang warna hitam dan kaos dalam warna putih, dengan kondisi darah keluar dari hidung dan mulut. Khawatir terjadi tindakan krimimal, Agus langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Saya curiga, kok belum keluar setelah seharian dan sudah siang, akhirnya saya dobrak pintu, korban sudah tak bernyawa dengan darah di hidung dan mulutnya," kata Agus kepada detikcom di lobby Hotel Pondok Indah.
"Korban ini biasa check in di sini, biasanya seminggu sekali sama perempuan itu, tapi tadi perempuannya kok sudah tidak ada di kamar hotel," imbuh Agus.
Polisi yang datang dan langsung melakukan olah TKP langsung mengamankan sejumlah barang bukti. Berupa gelas berisi teh dan air putih. Polisi juga mencari perempuan yang diduga mengetahui perihal tewasnya M Ridlo.
Diduga korban tewas karena mengkonsumsi obat kuat dengan dosis tinggi, hingga membuat pembuluh darah pecah. Namun polisi tidak ingin berspekulasi sehingga korban tetap dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri, untuk dilakukan autopsi.
Kapolsek Kota Kediri Kompol Sucipto menjelaskan, hasil olah TKP sementara di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan. Darah yang keluar dari hidung dan mulut diduga pembuluh darah pecah.
"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan, kalau darah yang ada di hidung dan mulut merupakan indikasi pembuluh darah pecah karena konsumsi obat dosis tinggi, jadi masih nunggu hasil autopsi," jelas Sucipto.
Sembari menunggu hasil autopsi, polisi masih mencari identitas perempuan yang bersama dengan korban. "Saya tidak ingin berspekulasi, tunggu penyelidikan kami," tegas Sucipto. (dtc)