Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tahun 2018 mendatang akan menjadi tahun politik. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dilakukan di banyak daerah dan adanya persiapan Pilpres 2019.
Di tahun politik, biasanya pengusaha banyak yang menahan diri untuk berinvestasi atau wait and see hingga kondisi politik stabil atau sampai kepala daerah tersebut terpilih. Hal itu dilakukan, lantaran pengusaha khawatir akan terjadinya konflik.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, mengatakan Pilkada tahun depan bukan menjadi tantangan untuk melakukan ekspansi. Pasalnya, pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kerap terjadi di setiap tahunnya.
"Kita dunia usaha sampaikan juga karena kita lihat Pilkada bukan sesuatu baru, suatu hal hampir setiap tahun," kata Rosan dalam Sarasehan 100 Ekonom di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
Selain itu, tren perbaikan ekonomi dunia di tahun depan juga menjadi pemicu menggenjot perekonomian dalam negeri. Ditambah lagi, harga komoditas mulai mengalami perbaikan.
Membaiknya harga komoditas akan berimbas ke perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Pasalnya, sektor komoditas mendominasi volume ekspor Indonesia.
"Komoditas sudah baik dan membantu pertumbuhan kita. Ekspor banyak dibantu komoditas," kata Rosan.
Mengenai program padat karya tunai yang akan dijalankan Jokowi tahun depan, Rosan juga menilai mampu meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menyerap banyak tenaga kerja.
"Padat karya tunai direspons baik juga akan membantu infrastruktur desa dan akan bantu daya beli," kata Rosan. (dtf)