Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bogor. Lompatan pertumbuhan ekonomi nasional dari kuartal ke kuartal dapat dibilang masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga Indonesia lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Adriyanto mengatakan, rendahnya lompatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan masih bergantungnya pada komoditas.
"Pendapat saya karena ekspor ini sebagian besar masih komoditas, komoditas itu raw material dan nilai tambahnya juga tidak besar," kata Adriyanto di Jeep Station Indonesia (JSI), Bogor, Selasa (12/12).
Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III hanya sebesar 5,06% atau secara kumulatif dari Januari sampai September hanya sebesar 5,03% atau masih jauh dari target 5,04%.
Adriyanto menuturkan, lompatan yang tinggi dari negara-negara tetangga Indonesia dari kuartal ke kuartalnya lantaran ekspor yang dilakukan berupa produk manufaktur yang tentunya memiliki nilai tambah tinggi.
"Di bandingkan yang lain kalau ekspornya itu barang manufaktur yang punya nilai tambah lebih tinggi, gerakannya lebih banyak makanya tumbuhnya lebih tinggi," ujar dia.
"Karena kita masih andalkan komoditas ya dampak ekspornya walaupun sudah besar dalam PDB, tapi secara impact-nya tidak terlalu besar," tutup dia.
Diketahui, berdasarkan data CEIC Data Company yang dikutip, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01% pada kuartal I dan II-2017. Kemudian pada kuartal III naik sedikit menjadi 5,06%
Malaysia, pada kuartal I-2017 tumbuh 5,64%, kemudian naik menjadi 5,81% (kuartal II) dan 6,24% (kuartal III). Ekonomi Malaysia memang berada di luar ekspektasi banyak analis.
Singapura, ekonominya tumbuh 2,50% pada kuartal I-2017. Kemudian di kuartal II tumbuh 2,90% dan 4,60% pada kuartal III.
Thailand juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dari pertumbuhan ekonomi 3% di kuartal I-2017 menjadi 3,32% di kuartal selanjutnya. Kuartal III-2017 ekonomi Thailand tumbuh 3,71%.
Filipina bahkan jauh lebih baik dari Indonesia. Ekonomi Filipina tumbuh 6,51% di kuartal I-2017. Pada kuartal selanjutnya naik menjadi 6,72%. Pada kuartal III ada sedikit perlambatan dengan realisasi 6,63%. (dtf)