Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jelang tutup tahun 2017, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dikoordinir Pemprov Sumut melalui Plt Sekretaris Daerah Ibnu Hutomo berusaha menjaga berbagai faktor yang mempengaruhi kenaikan laju inflasi. Terutama adalah soal ketersediaan berbagai bahan yang merupakan kebutuhan strategis beserta kelancaran distribusinya. Dengan demikian harga akan terkendali dan gonjang ganjing di masyarakat dapat terhindari.
Dalam kaitan itu, siang tadi (12/12/2017) dilangsungkan Rapat Kordinasi Kesiapan Barang Kebutuhan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru di Gedung BI Perwakilan Sumut di Medan. Selain Ibnu hadir pula pejabat Kementerian Perdagangan, Badan Ketahanan Pangan Pusat Agung Hendriadi, Kepala Perwakilan BI Prov. Sumut Arief Budi Santoso serta sejumlah pejabat lainnya dari 33 kabupaten/kota di Sumut.
"Sebagaimana digariskan oleh Gubernur bahwa laju inflasi Sumut tahun 2017 harus di bawah 3%, untuk itulah pertemuan ini diselenggarakan," kata Arief.
Kata Arief, melalui presentasinya tren laju inflasi di Sumut pada akhir tahun (Desember) selalu menunjukkan perbaikan. Tahun 2014 sebesar 2,51%, 2015 sebesar 1,43% dan selanjutnya 0,19% pada 2016. Harga cabai yang relatif tinggi pada 2014 dan 2015 mempengaruhi tingkat inflasi. Pada 2016 akibat penurunan harga cabai inflasi relatif rendah.
"Pola tanam cabai di Sumut yang sedemikian rupa menjadikan harganya justru turun saat kebutuhan meningkat," ujar Arief.
Arief menjelaskan, hingga November inflasi di Sumut sebesar 2,68%, di bawah inflasi nasional yakni 3,3%. Kota Medan merupakan penyumbang terbesar inflasi di Sumut, yakni 84%.
Tentang jaminan ketersediaan kebutuhan pokok strategis di Sumut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Alwin, menyatakan secara keseluruhan tercukupi alias aman. Kecuali bawang merah.
Persediaan beras disebutkan Alwin aman hingga lima bulan ke depan. Jagung surplus hampir 20.000 ton. Kelebihan pasokan kedelai mencapai 3.700 ton lebih. Cabai merah berlebih hampir 70.000 ton. Supply daging sapi/kerbau aman. Telur, tepung terigu, gula, minyak goreng serta garam, semuanya menggembirakan.
Pihak Kementerian Perdagangan menyatakan pasokan kebutuhan pokok yang mencukupi harus diikuti dengan jalur distribusi yang menjamin semuanya tersedia di pasar. Tujuannya agar harga terkendali.
Disebutkan, di Sumut terdapat 38 perusahaan distribusi yang bermitra dengan pemerintah guna menjamin pasokan kebutuhan pokok serta mengendalikan laju inflasi.