Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Dhaka. Otoritas Bangladesh tengah mencari keluarga besar pelaku teror New York, Akayed Ullah. Otoritas Bangladesh menyatakan Ullah tidak masuk dalam daftar teroris dan tidak pernah memiliki catatan kriminal di Bangladesh.
"Polisi sedang mencari keluarga besarnya, tapi sejauh ini mereka belum mampu melacaknya," ucap Ketua Serikat Musapur, Abul Khair Nadim, yang memimpin badan pemerintahan di Chittagong, Bangladesh Selatan, tempat keluarga Ullah tinggal, seperti dilansir Reuters, Selasa (12/12/2017).
Kepala Kepolisian Bangladesh menuturkan kepada Reuters bahwa Ullah yang berusia 27 tahun ini tidak pernah terlibat tindak kriminal di Bangladesh.
Konsul Jenderal Bangladesh di New York, Shameem Ahsan, menyatakan Ullah tinggal bersama ibu, seorang saudara perempuan dan dua saudara laki-lakinya di Brooklyn, New York. Ullah merupakan seorang pemegang green card di AS. Dia terakhir kali mengunjungi Bangladesh pada September lalu.
Ullah diketahui tiba di AS tahun 2011 dengan menggunakan visa imigran keluarga F43, yang diperuntukkan bagi anggota keluarga dari imigran yang telah lama tinggal di AS. Visa yang digunakan Ullah masuk program 'imigrasi berantai' yang akan dicabut oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam serangan yang terjadi Senin (11/12) pagi waktu setempat, Ullah memakai bom pipa yang gagal meledak sempurna di tengah terowongan bawah tanah New York, dekat Times Square. Ullah selamat dari ledakan itu, namun dia mengalami luka bakar sangat parah di torso dan tangannya.
Kepada polisi AS, Ullah mengaku dirinya telah menyatakan sumpah setia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan melakukan aksi ini untuk membalas serangan udara Israel di Gaza beberapa waktu terakhir. Ullah juga mengaku ingin membalas serangan AS terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
Kepolisian Bangladesh lantas menyelidiki apakah Ullah diradikalisasi saat berada di Bangladesh. Namun hasilnya menunjukkan latar belakang Ullah tidak mengarah pada pandangan ekstremis.
"Sejauh ini, namanya tidak ada dalam daftar panjang orang-orang diradikalisasi atau daftar anggota kelompok teror, baik dari Bangladesh maupun dari luar. Kami berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi detail," ucap pejabat senior kepolisian antiterorisme, Sanwar Hossain, kepada AFP.
Keluarga besar Ullah diketahui berasal dari Sandwip, sebuah pulau di selatan pelabuhan Chittagong. Ayahnya diketahui pindah ke ibu kota Dhaka sejak 30 tahun lalu. Sedangkan salah satu kerabat Ullah, Ahmad, yang berbicara kepada Reuters menyebut ayah Ullah telah meninggal dunia sejak 5 tahun lalu. Ullah tumbuh besar secara normal di Bangladesh sebelum pindah ke AS. (dtc)